Cara Mengatasi Autofobia, Ketakutan Berlebih dan Ekstrem akan Kesepian

Arintha Widya - Kamis, 16 Maret 2023
Ilustrasi cara mengatasi autofobia ketakutan berlebih dan ekstrem akan kesepian.
Ilustrasi cara mengatasi autofobia ketakutan berlebih dan ekstrem akan kesepian. Pattarisara Suvichanarakul

Parapuan.co - Autofobia adalah kondisi di mana seseorang merasakan ketakutan ekstrem akan kesendirian atau kesepian.

Meski begitu, kondisi ini bisa muncul tidak hanya saat seseorang dengan autofobia tengah sendirian.

Ketika di tengah keramaian pun, mereka dapat mengalami gejala autofobia yakni badan gemetar, keringat dingin, panik, dan sebagainya.

Lantas, bagaimana mengatasi autofobia jika kondisi ini mulai mengganggu keseharian? Berikut pemaparannya seperti dikutip dari Cleveland Clinic!

Pengobatan Autofobia dengan Terapi

Terapi membantu orang dengan gangguan autofobia untuk sembuh atau setidaknya meminimalkan gejala dan kondisi mereka.

Salah satu terapi yang kerap dipakai adalah metode psikoterapi atau terapi bicara yang berfokus pada:

- Teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan dalam dan meditasi yang fungsinya membantu penderita mengelola gejala.

- Memeriksa akar penyebab ketakutan.

Baca Juga: Apa Itu Hypersex yang Termasuk Gangguan Perilaku Seksual Kompulsif?

- Mempelajari cara melawan pikiran negatif tentang sendirian sehingga secara bertahap dapat memahami bahwa sendiri itu tidak menakutkan atau berbahaya.

- Perlahan membiasakan diri dengan kesendirian, bisa dengan menyendiri selama 15 menit setiap hari, kemudian meningkatkan intensitasnya secara bertahap.

- Mengonsumsi obat anti-kecemasan atau obat tekanan darah seperti beta-blocker, dapat membantu sementara saat kamu berupaya mengatasi rasa takut.

Kamu mungkin tidak perlu minum obat tersebut setelah menyelesaikan terapi.

Selama masa penyembuhan, seseorang dengan autofobia mungkin bakal mengalami komplikasi.

Komplikasi dalam autofobia dapat berpengaruh pada hubungan, karier, dan kehidupan sosial.

Bisa saja kamu bahkan mendapati dirimu berada dalam hubungan yang tidak sehat untuk menghindari kesendirian.

Hubungan sosial juga bisa terpengaruh jika kamu bersikap menuntut agar orang-orang atau sahabat terus berada di sisimu karena ketakutanmu tersebut.

Hal ini pun meningkatkan risiko munculnya gangguan mental lain, semisal depresi dan gangguan stres pasca trauma atau PTSD.

Baca Juga: Alasan Seseorang Sering Overthinking karena Pernah Diselingkuhi

Berdampingan dengan Autofobia

Apabila kamu menyadari dirimu atau orang terdekat menderita gangguan autofobia, hidup berdampingan dengannya memang tidak mudah.

Akan tetapi kamu bisa melakukan langkah antisipasi atau jika ingin mencari bantuan.

Segera hubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan atau terapismu jika mengalami gejala berikut:

- Serangan panik.

- Kecemasan terus menerus yang mengganggu tidur atau kehidupan sehari-hari.

- Merasakan tanda-tanda depresi atau masalah penggunaan obat.

Tanyakan pada doktermu tentang kemungkinan penyebabnya dan pengobatan terbaik untuk kondisi tersebut.

Mudah-mudahan uraian di atas berguna dan menambah wawasanmu ya, Kawan Puan!

Baca Juga: Kenapa Orang Bisa Mengalami Fobia? Kenali Ini Penyebab Paling Umumnya

(*)

Sumber: cleveandclinic.org
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania