"Namun, kali ini kami menuangkan pola-pola psikedelik tersebut ke dalam garmen yang secara tegas membentuk tubuh pemakainya, sehingga menciptakan perpaduan misterius antara print dan anatomi yang mendefinisikan siluet,” tambahnya.
Desain Penuh Warna ala Era 60-an
MARNI menuangkan kreativitasnya melaloui desain layering yang menyatukan graphic print, warna-warna cerah, dan bentuk tiga dimensi organik.
Dan pada koleksi di produk musim dingin UNIQLO, HEATTECH, diinterpretasikan oleh label mode ini melalui print psikedelik khas 1960-an dan desain color block.
Luaran bulu angsa dengan siluet kepompong yang tebal dapat dipadukan dengan rajutan berwarna hijau neon, oranye, dan kuning saffron.
Paduan HEATTECH dan luaran bulu angsa yang menyelimuti tubuh juga bisa membantu kita yang mengenakannya tetap terasa hangat di musim dingin.
Koleksi terbaru UNIQLO dan MARNI ini juga dirancang memakai rajutan popcorn yang sama untuk memastikan pemakainya tetap hangat dari kepala hingga kaki.
Selain sarung tangan dan beanies dalam rajutan senada, koleksi ini juga menampilkan sarung tangan dan stola dalam rajutan kasmir dan mélange.
Tak sampai di situ, koleksi ini juga menghadirkan syal furoshiki yang 100 persen terbuat dari bahan sutra dengan pola gaya lukisan tangan.
Baca Juga: Suarakan Perdamaian, UNIQLO Rilis 3 Desain Terbaru untuk Koleksi Peace for All
