Tak Cuma Material, Ini Pentingnya Bantuan Psikologis saat Bencana

Maharani Kusuma Daruwati - Minggu, 11 Desember 2022
Bantuan psikologis untuk korban gempa Cianjur
Bantuan psikologis untuk korban gempa Cianjur Dok. Campina

Parapuan.co - Beberapa waktu belakangan, Indonesia sempat dilanda musibah.

Beberapa daerah tengah dilanda bencana besar yang membuat banyak korban.

Termasuk gempa berskala 5,6 di Cianjur dan sekitarnya pada tanggal 21 November 2022.

Jumlah korban sebanyak 593 orang mengalami luka berat dan korban meninggal dunia sejumlah 334 orang dan puluhan ribu masyarakat mengalami dampak atas kerusakan bangunan, rumah tinggal, tempat ibadah dan juga fasilitas umum lainnya.

“Gempa bumi adalah bencana alam yang susah untuk diprediksi namun menjadi hal yang berbahaya jika tidak diantisipasi, pasca gempa besar minggu lalu, Campina tergerak untuk melakukan aksi turun ke lokasi yang mengalami titik terparah gempa, kami lakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan info yang akurat untuk tindakan yang tepat,” ujar Sagita Melati, Corporate secretary PT Campina Ice Cream Industry Tbk, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN.

Bantuan atau sumbangan diberikan kepada korban Cianjur di daerah Cugenang di mana lokasi ini merupakan wilayah yang mengalami kerusakan terparah akibat gempa Cianjur.

Tak hanya bantuan secara material, bantuan psikologis juga diperlukan saat terjadinya bencana.

Perlu adanya pendampingan psikologis pada korban bencana.

Salah satunya dengan memberikan pertolongan pertama psikologis atau psychological first aid (PFA).

Baca Juga: 7 Cara Pemulihan Trauma Anak-Anak Pasca Bencana Alam seperti di Cianjur

“Penanganan awal itu sama seperti kalau kita mengalami luka fisik, jadi ada P3K-nya dulu. Kita menyebutnya dengan psichologycal first aid (PFA), pertolongan pertama untuk reaksi psikologisnya,” jelas Iptu Niken Kintaka Sari, M.Psi., salah satu psikolog di Biro Psikologi SSDM Polri, saat diwawancari PARAPUAN beberapa waktu lalu.

Tujuan dari pemberian PFA ini adalah untuk membuat penyintas mampu beradaptasi dengan perubahan drastis yang terjadi.

“Dengan membuat mereka lebih mampu untuk beradaptasi, membuat mereka lebih menyadari kondisi yang dialami saat ini, akan mendorong mereka untuk memiliki kondisi psikologis yang lebih baik. Sehingga bisa meminimalisir munculnya trauma,” tambahnya.

Psychological first aid ini bisa dilakukan tidak hanya oleh psikolog, tapi juga bisa dilakukan oleh relawan, tenaga medis, bahkan oleh awak media masa juga, yang pastinya sudah mendapatkan pelatihan khusus.

Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, Campina bekerjasama dengan Cakra Abhipraya, sebuah organisasi non profit yang digawangi anak-anak muda untuk kegiatan sosial kemanusiaan.

“Bersama Cakra Abhipraya kami melaksanakan serangkaian kegiatan dalam upaya psikososial kepada anak-anak yang menjadi korban gempa bencana seperti kegiatan mewarnai, melukis, bermain, bernyanyi bersama ikon Camina yaitu sapi Happy Cow dan tentu saja acara ini dilanjutkan dengan makan bersama es krim Campina yang menjadi favorit anak-anak,” paparnya.

Acara ini dihadiri ribuan anak dan masyarakat yang sangat antusias atas kedatangan Campina.

Campina bersama para influencer muda turut serta memberikan dukungan, motivasi serta berbagi keceriaan sehingga mereka kembali memiliki semangat untuk hidup dan menyembuhkan trauma pasca gempa bumi.

Baca Juga: Sedang Berada di Mobil saat Terjadi Gempa? Ini Langkah yang Harus Dilakukan

Campina membantu korban bencana gempa di Cianjur
Campina membantu korban bencana gempa di Cianjur Dok. Campina

“Selain itu kami juga memberikan bantuan langsung tunai ke mitra-mitra Campina yang menjual produk Campina dalam hal ini yang menjadi korban dari musibah gempa ini. Kami ingin lebih dekat secara emosional kepada customer kami dalam masa-masa sulit ini.

"Tak lupa kami juga memberikan bantuan kepada keluarga karyawan Campina yang tinggal di lokasi gempa ini. Kami ingin sedikit meringankan beban mereka,” imbuh Sagita dalam kunjungan ke lokasi gempa, Selasa (6/12/2022).

(*)

 

Hari Buruh Internasional, Ini Cara Meningkatkan Kesehatan Mental Perempuan Pekerja