Review Film Like & Share, Eksplorasi Remaja di Dunia yang Tak Berpihak pada Perempuan

Alessandra Langit - Jumat, 9 Desember 2022
Ulasan dan review film Like & Share yang tayang di bioskop Indonesia mulai 8 Desember 2022.
Ulasan dan review film Like & Share yang tayang di bioskop Indonesia mulai 8 Desember 2022. Instagram @filmlikeandshare

Sejak Posesif (2017) dan Dua Garis Biru (2019), Gina S. Noer menjadi salah satu sutradara dan penulis yang berhasil mengangkat isu remaja atau coming of age kembali populer di Indonesia.

Like & Share sendiri berpusat pada eksplorasi remaja yang tiada batasnya.

Pemilihan pembuatan konten ASMR (autonomous sensory meridian response) sebagai kegiatan Lisa dan Sarah merupakan pilihan yang cerdas.

ASMR mendorong pelakunya untuk terus menemukan suara-suara dari berbagai sumber yang memantik perasaan gembira dan tenang ke pendengarnya.

Konten ASMR di film ini layaknya topeng penutup eksplorasi yang sebenarnya tengah dilakukan oleh Lisa dan Sarah di masa remaja mereka.

Adegan-adegan yang berkaitan dengan seksualitas disandingkan dengan adegan konten ASMR, membuat penonton menangkap bahwa seksualitas merupakan eksplorasi tiada akhir di masa remaja hingga mereka menemukan jawabannya.

Lewat perspektif Lisa dan Sarah, penonton dapat melihat bahwa di masa remaja, dunia seakan hanya berputar di sekililing kita, membutakan mana yang salah atau benar, namun secara bersamaan menjadi catatan bahwa dunia tidak hanya hitam dan putih.

Perempuan dan Seksualitas

Apakah perempuan memiliki hasrat seksual? Jika melihat dari kebutuhan biologis manusia, tentu saja perempuan memiliki hasrat yang sama dengan laki-laki.

Baca Juga: Mengenal Karakter Perempuan Sarah di Film Like & Share, Tayang di Bioskop Hari Ini