"Transformasi dunia kita kini berhadapan langsung dengan kegagapan masyarakat kita menghadapi kasus kekerasan seksual, sistem hukum, serta penggunaan teknologi dengan beradab," lanjutnya.
Gina S. Noer mengatakan bahwa keresahannya sebagai perempuan di era digital tersebut yang mendorongnya menciptakan film Like & Share.
Kekerasan seksual menjadi isu utama yang dituangkan Gina lewat film ini.
"Beberapa dari kami adalah penyintas, keluarga, dan sahabat dari penyintas," kata Gina S. Noer.
"Kami juga orangtua, kerabat, dan pendidik yang tak ingin anak, saudara, dan murid kami menjadi korban, pelaku, dan bystander," lanjutnya.
Maka, Gina pun membuat film ini dengan penuh kehati-hatian agar pesan soal kekerasan seksual dan isu perempuan lainnya tersampaikan ke penonton.
"Kami buat film ini dengan kehati-hatian, jernih, dan penuh kasih," ungkap Gina.
"Segala tantangan kami hadapi dengan keyakinan bahwa niat baik akan mengantarkan ke takdir terbaik untuk film ini," imbuhnya.
Baca Juga: Cerita Aurora Ribero Perankan Karakter Perempuan di Film Like & Share
Sebagai sutradara, Gina S. Noer pun berharap film Like & Share bisa diterima oleh masyarakat luas dan para pembuat kebijakan.
Film ini juga diharapkan dapat membuka diskusi di ranah privat hingga mengawal kebijakan publik yang berpihak pada korban kekerasan seksual.
"Sebab persoalan pelik ini selalu membutuhkan kerja baik kita bersama," tutup Gina S. Noer.
Kawan Puan bisa menyaksikan film Like & Share mulai 8 Desember 2022 di bioskop Indonesia.
(*)
