Review Film Keramat 2: Caruban Larang, Realita Anak Muda di Tengah Budaya Mistis

Tim Parapuan - Diperbaharui Minggu, 30 April 2023
Film Keramat 2: Caruban Larang, tayang di bioskop Indonesia.
Film Keramat 2: Caruban Larang, tayang di bioskop Indonesia. Instagram/keramat2film

Tak sedikit di kehidupan nyata, anak-anak muda melakukan hal-hal tidak senonoh terhadap kebudayaan Indonesia demi konten di media sosial.

Hal itu tergambarkan jelas pada film Keramat 2: Caruban Larang yang menceritakan anak-anak muda pembuat konten di YouTube yang rela mengundang bahaya demi kepentingan kanal YouTube mereka.

Selain masalah konten, jarak yang jauh antara anak muda dengan budaya mistis di Indonesia, terutama di pedalaman, membuat rasa hormat dan sopan santun yang selama ini diterapkan secara turun menurun pudar.

Percaya tidak percaya, masyarakat Indonesia kental dengan budaya "permisi" dan mematuhi mitos ketika berada di tempat baru atau tempat yang mistis.

Di film Keramat 2: Caruban Larang, anak-anak muda yang kini lebih logis meremehkan dan mengabaikan pentingnya menjaga sopan santun dan mematuhi larangan saat bertamu ke tempat yang baru.

Ketidakmampuan anak-anak muda untuk tetap menghargai akar budaya Indonesia yang mistis menjadi pemantik konflik dan bahaya utama dalam film ini.

Dalam memerankan karakter anak-anak muda "biasa", para aktor dan aktris ternama ini mampu meninggalkan identitas dan kepopuleran mereka di dunia hiburan.

Saat menyaksikan film ini, penonton melihat Umay dan kawan-kawan berperan sebagai anak kuliahan biasa yang punya rasa ingin tahu yang tinggi.

Kehadiran Keanu Angelo yang awalnya sempat diragukan oleh netizen ternyata memberikan bumbu komedi dan emosi yang pas dalam film Keramat 2: Caruban Larang.

Baca Juga: Lutesha Jadi Karakter Perempuan Indigo di Film Keramat 2: Caruban Larang, Tayang Hari Ini di Bioskop

Penulis:
Editor: Linda Fitria