Penyelenggaraan KUPI II Bersamaan dengan 16HAKTP, Berikut Berbagai Isu Perempuan yang Dibahas

Aulia Firafiroh - Sabtu, 26 November 2022
Konferensi Pers 16 HAKTP di KUPI
Konferensi Pers 16 HAKTP di KUPI dok. KUPI II

Tak hanya itu, Alissa Wahid, Direktur Jaringan GUSDURian sekaligus SC KUPI II mengungkapkan bahwa ia cukup senang dengan adanya penyelenggaraan KUPI II bertepatan dengan HAKTP.

Pasalnya, isu kekerasan terhadap perempuan termasuk isu utama yang dibahas di kongres ini.

“Kita tahu, kekerasan pada perempuan adalah wujud yang paling ekstrem dari ketidakadilan hakiki. Karena itu, segala wujud perilaku atau praktik yang membahayakan perempuan dan anak perempuan selalu kita lihat sebagai akibat dari perspektif yang tidak adil. Inilah yang oleh KUPI di-rethinking, dilakukan penyusunan mental model baru yang sesuai dengan dasar-dasar keagamaan,” ujar Alissa Wahid.

Alissa juga menambahkan bahwa KUPI II kali ini juga mengangkat pembahasan tentang harmful practices pada perempuan.

Praktik-praktik berbahaya pada perempuan ini sering kali dilakukan oleh pelaku dengan menggunakan justifikasi agama.

“Ini yang kita lawan. Agama tidak menempatkan laki-laki di atas perempuan. Ya, kita senang bisa berkontribusi pada HAKTP ini,” lanjut Alissa.

Selain itu, ada Tia Istianah, perwakilan dari KUPI Muda yang memberikan respon positif tentang hadirnya KUPI II ini.

Menurut Tia, KUPI berhasil merangkul para pesertanya yang terdiri dari intergenerational mulai dari tua hingga muda.

Bagi Tia, KUPI merupakan forum yang bisa mempertemukan anak muda dan orang tua untuk saling sharing knowledge tanpa memandang usia.

Baca juga: Kampanye 16 HAKTP, Komnas Perempuan Dorong Implementasi UU TPKS Secara Maksimal

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh