Mengenal Antibodi Monoklonal, Perlindungan Kelompok Rentan di Masa Covid-19

Maharani Kusuma Daruwati - Jumat, 25 November 2022
Vaksinasi tak hanya proteksi untuk diri sendiri tapi juga bagi kelompok rentan yang enggak bisa menerima vaksinasi.
Vaksinasi tak hanya proteksi untuk diri sendiri tapi juga bagi kelompok rentan yang enggak bisa menerima vaksinasi. Freepik

Di atas bulan ke-7 setelah vaksinasi, efektivitas vaksin pada populasi ini ditemukan kurang dari 70%.

Bahkan setelah diberikan vaksin dosis ke-3, efektivitasnya tidak bisa menyamai populasi sehat.

Sehingga, mereka 3 kali lebih berisiko dirawat inap dan berisiko membutuhkan perawatan yang lebih intensif di ICU.

Selain itu, kemungkinan kematian pada populasi ini juga jauh lebih tinggi, yaitu sebesar 2 kali lipat.

Kelompok rentan ini memiliki risiko untuk terus menerus terinfeksi oleh virus Covid-19 dalam waktu yang lama.

Replikasi virus yang terus menerus dan berkelanjutan ini dapat menyebabkan terjadi mutasi pada virus COVID-19 tersebut.

Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM., Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia
(PERALMUNI), dalam acara Webinar “Pentingnya Perlindungan Khusus Pada Kelompok Rentan di Era Pandemi COVID-19” pada Kamis (24/11/2022), menjelaskan terkait pentingnya perlindungan pada kelompok rentan.

“Sistem prokes dan vaksinasi booster adalah 2 garda utama yang dapat melindungi individu dari infeksi Covid-19, namun untuk kelompok rentan dikarenakan kondisi mereka, mereka memerlukan modalitas atau opsi lain seperti terapi imunisasi pasif dengan antibodi monoklonal,” terangnya.

Baca Juga: Perlukah Penyintas Covid-19 Dapat Vaksin Booster? Ini Kata Dokter