Brandstory
Konten Ini Merupakan Kerjasama Parapuan dengan Kadin B20

B20 Investment Forum Teken 18 MoU Senilai Rp 75 Triliun

Nana Triana - Minggu, 13 November 2022
Kegiatan B20 Invesment Forum 2022 di Bali.
Kegiatan B20 Invesment Forum 2022 di Bali. Dok. Kadin Indonesia

 

Parapuan.co – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia sukses menggelar acara B20 Investment Forum di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, pada Jumat (11/11/2022).

Sebagai informasi, B20 Investment Forum merupakan salah satu rangkaian dari side event B20 Summit. Fokus utama agenda tersebut adalah mendorong pemulihan global pascapandemi Covid-19.

B20 Investment Forum memastikan Presidensi G20 Indonesia dapat berdampak pada peningkatan investasi dalam negeri. Investasi tersebut diharapkan dapat mendorong proyek strategis yang berkorelasi dengan tema besar dan prioritas G20, yaitu perbaikan sistem kesehatan, akselerasi transisi energi hijau, dan peningkatan digitalisasi.

B20 Investment Forum telah berhasil menjajaki peluang investasi dengan 18 perusahaan dari 11 negara untuk kemudian menandatangani MOU senilai 75 Triliun Rupiah.

Peluang investasi yang telah dijajaki oleh KADIN Indonesia dilakukan dalam rangkaian roadshow B20 ke berbagai negara sepanjang tahun 2022 antara lain ke Amerika Serikat, Kanada, Belgia, Jerman, Belanda, Cina, Singapura, Turki, Korea, Jepang, Australia, India, serta Perancis.

Baca Juga: GudangAda Bergabung ke ITF G20 Kominfo, Bangun Daya Saing UKM dengan Cara Ini

Kadin Indonesia selaku penyelenggara B20 juga berupaya meningkatkan kerja sama bilateral dengan negara-negara tersebut. Apalagi Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian di Asia Tenggara serta pertumbuhan ekonomi dan angka usia produktif yang besar, B20 Investment Forum juga diharapkan dapat menjadi penghubung dengan investor global untuk berinvestasi di Indonesia.

Kembangkan enam sektor usaha

B2B Business Matchmaking Meeting menjadi salah satu agenda krusial dalam B20 Investment Forum untuk mengakselerasi peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi, terutama pada enam klaster sektor usaha penting.

Klaster usaha pertama adalah sektor digitalisasi and startup, finansial dan asuransi, infrastruktur dan konstruksi, serta transportasi dan logistik. Kemudian, klaster usaha kedua adalah sektor manufaktur dan industri 4.0, sustainable energy, serta tekstil dan fesyen.

Klaster usaha ketiga adalah sektor agrikultur dan ekonomi biru. Klaster usaha keempat adalah industri pertambangan dan industri berat. Lalu, klaster usaha kelima adalah sektor furnitur dan rumah tangga serta pariwisata dan perhotelan.

Terakhir, sektor kesehatan (healthcare). B20 Investment Forum juga menjadi platform dialog publik antara kementerian, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lain dalam mengulas prioritas investasi yang diperlukan untuk mendorong perkembangan, percepatan pembangunan, dan pemulihan ekonomi global.

Baca Juga: Jadi Pembicara B20 Summit di Bali, Berikut Profil Anne Hathaway!

Minat investor dari berbagai negara yang tinggi untuk berinvestasi di Indonesia tak lepas dari langkah strategis penyelarasan agenda prioritas B20 yang ditindaklanjuti Kadin Indonesia.

Langkah tersebut dilakukan dengan mengundang investor yang tidak hanya berasal dari negara partisipan forum G20 saja, tetapi juga negara lain, seperti Singapura dan Arab Saudi.

Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan banyaknya negara yang berinvestasi di Indonesia tak lepas dari peran pemerintah dibantu oleh sektor swasta untuk terus melakukan reformasi birokrasi dan struktural.

“Saat ini, yang menjadi perhatian dari pelaku usaha dan investor adalah regulasi yang memberikan kemudahan. Melalui UU Cipta Kerja, pemerintah mendorong investor untuk berinvestasi pada sektor-sektor yang menunjang transisi energi dan menurunkan emisi karbon serta regulasi yang bisa menjamin insentif serta kemudahan bagi industri,” jelas Arsjad jelas dalam siaran pers yang diterima Parapuan.co, Minggu (13/11/2022).

Ketua umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dalam acara B20 Investment Forum.
Ketua umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dalam acara B20 Investment Forum. Dok. Kadin Indonesia

Arsjad juga menuturkan bahwa KADIN Indonesia terus mendorong investasi melalui seluruh rangkaian gelaran B20 untuk memperkuat Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi kedepannya.

Selain itu, ia menilai investasi di Indonesia harus terus ditingkatkan untuk membangun dan menguatkan pasar domestik di tengah ancaman resesi maupun krisis global yang diprediksi akan memanas pada tahun depan.

Investasi berkelanjutan

Sementara itu, ketua B20 Shinta W Kamdani mengatakan bahwa pelaksanaan B20 memberikan dampak bagi peningkatan investasi Indonesia lebih dari 75 triliun rupiah, tidak hanya dengan menghasilkan rekomendasi kebijakan serta legacy.

Shinta juga meyakini kesepakatan tersebut akan berlanjut menjadi kesepakatan-kesepakatan investasi lainnya yang bisa bermanfaat untuk mendorong pemulihan ekonomi Indonesia melalui kerjasama dengan sektor bisnis global.

“Investasi besar ini bisa masuk atas dukungan dari Kementerian Investasi atau Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang membantu mengelola peluang investasi menjadi investasi yang riil. Kementerian Investasi bersama dengan KADIN Indonesia juga terus meyakinkan investor untuk melihat peluang investasi di daerah yang menggandeng perusahaan daerah serta UMKM sebagai komitmen dari B20 Indonesia yang mendorong pemulihan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif,” jelas Shinta.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang juga turut hadir dalam pembukaan acara B20 Investment Forum mengatakan bahwa negara Indonesia berhasil mencapai target Investasi pada tahun 2021 di tengah tingginya pandemi Covid-19.

Chairwoman of B20 B20 Shinta W Kamdani dalam acara B20 Investment Forum.
Chairwoman of B20 B20 Shinta W Kamdani dalam acara B20 Investment Forum. Dok. Kadin Indonesia

Kepemimpinan Jokowi yang didukung oleh dunia usaha mampu menyeimbangkan antara pemulihan ekonomi dan pemulihan kesehatan di tengah situasi pandemi.

"Di era Presiden Jokowi, FDI atau investasi asing tumbuh terbesar sepanjang masa sesudah reformasi. Investor tidak perlu ragu dengan Indonesia, karena reformasi struktural kami mampu membuat ekonomi kami tetap tumbuh, inflasi tetap terkendali dan juga proses pengurusan izin berusaha hanya melalui satu pintu serta adanya beragam insentif. Pembangunan infrastruktur juga dibangun merata untuk mendorong pemerataan investasi agar tak lagi bertumpu di Pulau Jawa," jelas Bahlil.

Bahlil juga mengatakan, pemerintah selalu menggandeng dan berkolaborasi dengan swasta terutama KADIN Indonesia untuk memajukan perekonomian nasional, baik dengan cara mengundang investor asing maupun dalam negeri.

Bagi investor asing, Bahlil bahkan hanya memberikan syarat agar mengikuti aturan yang berlaku, membawa teknologi terbarukan dan menggandeng pengusaha daerah serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai mitra.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jenderal TNI (HOR) Luhut Binsar Panjaitan yang hadir untuk memberikan sambutan khusus dalam acara ini mengatakan perekonomian Indonesia sedang tumbuh pesat dibandingkan negara-negara lain pasca pandemi.

Baca Juga: Jadi Pembicara B20 Summit Bali, Anne Hathaway Bahas Potensi Perempuan dalam Perekonomian Dunia

Sebagai negara besar, Indonesia, tambah Luhut, memiliki banyak potensi yang tidak dimiliki negara lain dan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor dari berbagai negara.

"Pemerintah terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari angka 5 persen hingga 6,5 persen, mengurangi dampak perubahan iklim melalui dekarbonisasi dan juga mengadopsi teknologi serta energi baru terbarukan. Melalui stabilitas politik dan makro ekonomi yang stabil dan terjaga, Indonesia terus dan mampu menjadi negara yang menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan," ujar Luhut

B20 Investment Forum sendiri menjadi exclusive networking forum yang menghubungkan komunitas bisnis negara partisipan G20 melalui diskusi lintas negara terkait proyek investasi yang potensial di Indonesia.

Selain itu, B20 Investment Summit secara langsung mempertemukan investor dengan mitra lokal dalam agenda B2B Business Matchmaking. Investor juga akan melakukan kunjungan daerah di Indonesia dan melihat berbagai proyek strategis nasional.

Penulis:
Editor: Yohanes Enggar