Manfaat Menjadi Vegan dan Vegetarian, Mana yang Lebih Sehat?

Maharani Kusuma Daruwati - Selasa, 1 November 2022
Manfaat kesehatan menjadi vegan dan vegetarian.
Manfaat kesehatan menjadi vegan dan vegetarian. Kanawa_Studio

Parapuan.co - Setiap 1 November diperingati sebagai Hari Vegan Sedunia.

Kawan Puan mungkin sudah tak asing dengan kata vegan dan vegetarian.

Meski terlihat sama, namun keduanya ternyata memiliki perbedaan.

Mengutip dari Healthline, vegetarian tidak makan daging hewan apa pun seperti daging, unggas, atau ikan.

Sedangkan vegan adalah vegetarian yang lebih ketat yang juga menghindari konsumsi susu, telur, dan bahan lain yang berasal dari hewan.

Beberapa jenis ada, dan individu dapat mempraktikkannya karena berbagai alasan. Ini termasuk kesehatan, etika, lingkungan, dan agama.

Manfaat Menjadi Vegan dan Vegetarian

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa pola makan vegetarian dan vegan dapat menawarkan beberapa manfaat kesehatan.

Mengutip dari Medical News Today, sebuah studi 2017 meneliti efektivitas diet nabati pada 49 orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas dan juga memiliki setidaknya satu dari kondisi berikut:

Baca Juga: Hari Vegan Sedunia, Ini 5 Rekomendasi Makanan Khas Indonesia Tanpa Bahan Hewani

  • Diabetes tipe 2
  • Penyakit jantung iskemik
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar kolesterol tinggi

Para peneliti secara acak menugaskan peserta untuk diet dan perawatan normal atau program diet nabati rendah lemak yang terdiri dari makanan utuh rendah lemak, yang tidak melibatkan penghitungan kalori atau olahraga teratur wajib.

Intervensi juga mencakup dua sesi 2 jam setiap minggu, yang memberikan para peserta pelatihan memasak dan pendidikan oleh dokter. Kelompok nonintervensi tidak menghadiri sesi ini.

Pada follow-up 6 bulan dan 12 bulan, peserta dalam kelompok diet mengalami penurunan indeks massa tubuh (BMI) dan kadar kolesterol yang signifikan dibandingkan dengan mereka yang berada dalam kelompok perawatan normal.

Tinjauan sistematis dan meta-analisis 2017 menemukan bukti yang menunjukkan bahwa pola makan nabati dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol low-density lipoprotein (LDL), dan kolesterol high-density lipoprotein (HDL).

Para peneliti tidak menganalisis bagaimana perubahan kolesterol memengaruhi hasil penyakit jantung.

Studi observasional 2016 lainnya menemukan bahwa vegetarian yang tinggal di Asia Selatan dan Amerika lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan obesitas daripada nonvegetarian.

Sebuah tinjauan 2019 mengutip bukti yang menunjukkan bahwa diet nabati dapat menawarkan sejumlah manfaat kesehatan kardiovaskular untuk atlet ketahanan. Manfaat ini meliputi:

  • Menurunkan kadar kolesterol.
  • Meningkatkan tekanan darah dan aliran darah.
  • Kontrol gula darah yang lebih baik.
  • Risiko yang lebih rendah dan bahkan pembalikan aterosklerosis.
  • Mengurangi stres oksidatif dan peradangan.

Sebuah studi 2019 juga menemukan hubungan antara pola makan nabati yang sehat dan risiko lebih rendah terkena penyakit ginjal kronis.

Menariknya, mereka yang mengikuti pola makan nabati yang tidak sehat dengan proporsi makanan manis dan biji-bijian olahan yang lebih tinggi memiliki risiko penyakit ginjal kronis yang jauh lebih tinggi.

Baca Juga: Hari Vegan Sedunia, Ini 3 Perbedaan Vegan dan Vegetarian yang Wajib Diketahui

Mana yang Lebih Sehat?

Kedua diet menawarkan manfaat kesehatan yang serupa dan umumnya mendorong orang untuk makan lebih banyak makanan utuh yang kaya antioksidan dan padat nutrisi.

Sulit untuk mengatakan diet mana yang lebih menyehatkan karena kedua diet tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.

Misalnya, tidak seperti vegan, lacto-vegetarian mendapatkan kalsium, fosfor, dan vitamin D dari produk susu. Namun, menghindari susu dan telur dapat membantu vegan menjaga kadar kolesterol mereka tetap rendah.

Vegan juga berisiko kekurangan asam lemak omega-3 esensial, khususnya di EPA dan DHA, bahkan jika mereka mengonsumsi sumber tanaman nutrisi ini.

DHA diperlukan untuk fungsi otak dan kognisi dan untuk menghindari kabut otak, kesulitan memori, dan banyak lagi. Vegetarian dan pescatarian dapat memperoleh EPA dan DHA lebih mudah dari telur dan makanan laut.

Menurut a Studi 2019, orang dewasa dari Argentina yang diidentifikasi sebagai vegan lebih dekat dengan gaya hidup vegan yang sehat daripada vegetarian dan nonvegetarian.

Para penulis mendefinisikan gaya hidup vegan yang sehat sebagai:

  • Mengkonsumsi makanan utuh, pola makan nabati.
  • Berolahraga setiap hari.
  • Minum lebih dari delapan gelas air sehari.
  • Mendapatkan paparan sinar matahari secara teratur.

Namun, mengikuti pola makan nabati tidak menjamin kesehatan yang baik.

Masih mungkin bagi vegetarian dan vegan untuk menjalani gaya hidup yang tidak sehat atau makan makanan "sampah" olahan.

Itu dia beberapa manfaat menjadi vegan maupun vegetarian. Apakah Kawan Puan tertarik mempraktikkannya?

Baca Juga: Sambut Hari Vegan Sedunia, Kenali Manfaat Pakai Skincare Vegan

(*)

Bantu Hindari Risiko Stunting pada Anak, Asupan Protein Jadi Kunci