Ini Cara Meningkatkan Eksistensi Brand Fashion di Era Digital Menurut Pakar

Ratu Monita - Rabu, 19 Oktober 2022
Bisnis fashion di era digital dalam acara TBF Fashion Talk.
Bisnis fashion di era digital dalam acara TBF Fashion Talk. TBF

Lalu, jika punya toko offline bisa menerapkan strategi bisnis dengan menghadirkan pengalaman berbelanja secara phygital, yaitu menggabungkan cara belanja fisik dan digital, contohnya instore experience seperti virtual fitting room.

Lantas cara seperti apa yang bisa membuat bisnis fashion lokal bertahan?

Dijelaskan oleh perempuan yang akrab dipanggil Baby ini bahwa peran dan supporting system secara terintegrasi sangat dibutuhkan apalagi dalam menghadapi sirkular ekonomi digital.

Menurutnya, yang akan juga menjadi tren ke depan adalah penggunaan aplikasi digital dalam ranah online yang dimiliki oleh brand, sehingga improvisasi pada online store harus terus dilakukan.

“Salah satunya adalah penggunaan 3D design dalam tampilan katalog yang ada di website brand Anda. Hal ini memudahkan para customer atau calon pembeli untuk memahami item koleksi yang ingin dibeli secara detail dan memberikan experience digital yang baru, “ tegasnya.

Pengaruh digitalisasi terhadap industri mode tidak hanya terlihat dari lonjakan jumlah fashion brand sebagai pemain pasar baru tetapi juga daya popularitas dan seleksi alam label mode yang telah ada.

Banyak brand fesyen baru yang menuai sukses besar dalam waktu yang singkat, atau pemain lama yang dahulu terlihat biasa kini menjadi hebat.

“Jika ditilik secara seksama, desainer mode atau fashion brand yang unggul di masa kini adalah mereka yang dapat melebarkan sayap kreativitasnya pada media digital,” tuturnya.

Terakhir ia juga menyampaikan, untuk terjun dalam ranah digital maka pemain pasar mode harus presisi dalam pemilihan media serta eksekusinya.

Baca Juga: Jadi Ikon Jakarta Fashion Week 2023, 2 Model Ini Dobrak Standar Kecantikan Toksik

(*)

Penulis:
Editor: Citra Narada Putri