Sebagai informasi, orang pertama yang menggunakan gelar arsitek lanskap adalah Frederick Law Olmsted.
Arsitek asal Amerika ini dijuluki sebagai bapak arsitektur lanskap lho, Kawan Puan!
Frederick sendiri kerap merancang banyak taman kota bersama rekannya, Calvert Vaux.
Profesi arsitek lanskap diperkenalkan Fredrick saat merancang Central Park yang ada di kota New York, Amerika Serikat.
Dalam laman resmi Institut Sains dan Teknologi Nasional, cakupan arsitaktur lanskap memiliki 3 skala, yakni mikro, meso, dan makro.
Ini berarti, cakupan ilmu arsitektur lanskap juga meliputi suatu kawasan, kota, dan wilayah.
Di Indonesia, kehadiran arsitek lanskap bermula dari keinginan presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno dalam mewujudkan proyek mercusuar.
Proyek ini meliputi Monumen Nasional (Monas), Komplek olahraga Senayan, Hotel Indonesia, dan Tugu Selamat Datang.
Agar keinginan tersebut bisa dibangun di Jakarta selaku ibukota Indonesia, dirikim para pemuda Indonesia untuk belajar arsitektur lanskap di Amerika Serikat.
Baca Juga: Memiliki Peran Penting, Begini Prospek Kerja Profesi Arsitek
Setelah selesai dengan pendidikannya, para pemuda tersebut kembali ke Tanah Air dan menata lanskap Indonesia dengan kualitas yang lebih baik.
Arsitektur lanskap merupakan bidang profesi yang dibutuhkan, Kawan Puan.
Pasalnya, saat ini semakin banyak pembangunan yang memerlukan adanya penataan lahan, baik dari skala mikro maupun makro.
Hal ini bisa kamu lihat dengan meningkatnya kawasan pemukiman, pariwisata, industri, rekreasi, konservasi, dan masih banyak lagi.
Untuk menjadi seorang arsitektur lanskap, Kawan Puan dapat menempuh pendidikan tinggi jurusan arsitektur lanskap.
Itu tadi penjelasan singkat mengenai profesi arsitektur lanskap. Apakah kamu bercita-cita ingin menekuni profesi ini?
(*)
