5 Jenis Eksploitasi Seksual Online pada Anak dan Cara Mencegahnya

Ericha Fernanda - Senin, 3 Oktober 2022
Mencegah eksploitasi seksual online pada anak.
Mencegah eksploitasi seksual online pada anak. staticnak1983

Parapuan.co - Seiring dengan perkembangan teknologi, anak bisa sangat mudah mengakses internet di rumah atau sekolah.

Akan sangat membantu tumbuh kembang anak jika teknologi dimanfaatkan untuk belajar dan meningkatkan pengetahuannya.

Namun, salah satu hal yang perlu diperhatikan saat anak beraktivitas online adalah potensi eksploitasi seksual.

Pasalnya, anak bisa saja berinteraksi dengan orang asing saat berselancar di internet dan media sosial.

Sebagai orang tua, penting untuk mengajarkan anak mengenali batasan beraktivitas online agar terhindari dari eksploitasi seksual.

Jenis-Jenis Eksploitasi Seksual Online pada Anak

Mengutip @kemenpppa, akun Instagram resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, inilah jenis-jenis eksploitasi seksual online pada anak.

1. Konten Seksual

Konten seksual berupa materi yang menampilkan eksploitasi atau kekerasan seksual terhadap anak, seperti teks, foto, video, maupun audio.

Baca Juga: Orang Asing Sedang Mencari Perhatian Anak? Waspada dengan Groomer

2. Grooming

Grooming adalah bujuk rayu untuk tujuan seksual online dan membangun hubungan emosional dengan anak untuk melakukan eksploitasi.

3. Sexting

Aktivitas online di chat room dengan berkirim pesan teks, foto mesum, dan video seksual untuk pemuasan seksual kepada anak.

4. Sextortion

Sextortion merupakan tindakan berbahaya seperti pemerasan seksual dengan mengancam anak untuk melakukan sesuatu agar konten seksualnya tidak disebarkan.

5. Siaran Langsung

Hal ini berupa siaran langsung kekerasan seksual pada anak di media sosial dengan disaksikan banyak orang.

Baca Juga: Begini Cara agar Anak Tak Takut Bilang soal Pelecehan Seksual Menurut Psikolog

Cara Mencegah Anak Menjadi Target Eksploitasi Seksual

1. Membangun komunikasi yang sehat dengan anak.

2. Mendengarkan cerita anak meski terkadang membosankan bagi orang tua.

3. Saat anak menceritakan pengalamannya berinteraksi secara online dengan orang asing, ajak diskusi anak untuk menghindari anak menjadi korban.

4. Ajari anak untuk menjaga dan melindungi tubuh.

5. Orang lain tidak boleh menyentuh bagian pribadi (dada, alat kelamin, paha, pantat) dan bagian tubuh sensitif lainnya.

6. Ajari anak untuk menolak ajakan bertemu orang yang baru dikenal.

7. Ajari anak untuk berkata 'tidak' pada orang asing dan orang yang sudah dikenal (keluarga dekat, kerabat, teman, tetangga) yang meminta mempertunjukkan bagian tubuh.

Sebagai pengingat, siapa pun dapat menjadi target eksploitasi seksual, baik dilakukan oleh orang terdekat maupun orang asing.

Untuk itu, penting mengedukasi sejak dini tentang kesehatan dan perlindungan seksual pada anak untuk mencegah eksploitasi seksual ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Begini Cara Mendukung Anak Korban Pelecehan Seksual Menurut Psikolog

Sumber: KemenPPA
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara