Period Poverty Ganggu Kesehatan Seksual Perempuan, Ini Dampaknya

Anna Maria Anggita - Kamis, 22 September 2022
Period poverty bisa ganggu kesehatan seksual perempuan
Period poverty bisa ganggu kesehatan seksual perempuan golibtolibov

- Tidak nyaman.

Bahkan studi Period poverty and mental health implications among college-aged women in the United States, mengungkap kurangnya akses ke produk menstruasi dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang.

Penelitian mengungkap seorang perempuan dalam kondisi period poverty memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi sedang sampai berat.

3. Pendidikan

Selain fisik dan mental, ternyata period poverty juga membuat seorang mengalami dampak buruk pada bidang pendidikan.

Mengutip dari UNICEF, anak perempuan yang tidak dapat mengakses alat sanitasi mungkin tidak dapat bersekolah.

Hal ini dikarenakan mereka tidak ingin mengalami risiko pendarahan yang ada di pakaian yang dikenakan, alias kebocoran saat menstruasi.

Anak perempuan juga mungkin berjuang selama mengganti produk menstruasi karena fasilitas kebersihan yang kurang, sakit kepala dan kram perut yang menyakitkan.

Buruknya lagi, ada beberapa daerah yang masyarakatnya menganggap bahwa perempuan yang sedang menstruasi tergolong kotor atau najis.

Bahkan tak jarang, pada daerah-daerah tertentu, perempuan yang menstruasi harus diasingkan. 

Tentunya stigma tersebut buruk dan bisa membuat perempuan merasa kalau dirinya tidak berharga.

Mengetahui berbagai dampak dari period poverty ini buruk bagi kesehatan seksual perempuan, mental, dan masa depan, maka penting bagi semua orang untuk mencegah situasi ini.

Misalnya dengan meningkatkan ilmu pengetahuan dan membangun fasilitas sanitasi yang baik.

(*)

Baca Juga: Normalkah Menstruasi selama 1 atau 2 Hari Saja? Ini Penjelasan Ahli