Bawang Hitam Bisa Atasi Jerawat? Ini Faktanya Menurut Peneliti

Citra Narada Putri - Kamis, 22 September 2022
Bawang hitam punya sifat antibakteri yang bisa mengatasi jerawat.
Bawang hitam punya sifat antibakteri yang bisa mengatasi jerawat. kuppa_rock/iStockphoto

Parapuan.co - Mungkin tak asing Kawan Puan dengan bahwa bawang hitam baik untuk kesehatan.

Mulai dari mengontrol kadar gula darah, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, hingga baik untuk kesehatan jantung.

Namun ternyata, manfaat dari bawang hitam bukan hanya itu saja, melainkan juga baik untuk kecantikan.

Untuk diketahui, bawang hitam dihasilkan dari bawang putih tunggal yang telah melalui proses fermentasi dengan suhu tinggi, sekitar 60 sampai 70 derajat celsius, selama 2 sampai 4 minggu.

Dengan proses yang panjang tersebut, bawang putih berubah menjadi gelap dan menghitam, serta memiliki tekstur yang lebih lunak dan lembut. 

Bawang hitam yang merupakan hasil inkubasi dari bawang putih ini juga membuatnya kaya akan sifat antibakteri, sehingga bagus untuk mengatasi jerawat

Hal tersebut disampaikan oleh dr. Ambar Rialita, SpKK, FINSDV, FAADV, dari Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak, dalam acara Hair & Skin Research Grant 2022 yang diadakan L'Oreal bersama PERDOSKI dan Universitas Indonesia (20/9/2022), yang dihadiri PARAPUAN. 

Ia mengatakan bahwa ekstrak bawang hitam tunggal bisa menghambat pertumbuhan bakteri dan patogen penyebab jerawat yakni Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphyllococcus epidermidis.

Lebih lanjut dr. Ambar menjelaskan bahwasannya hasil fermentasi dari bawang hitam ini akan menghasilkan senyawa aktif berupa Allicin dan S-allyl cysteine (SAC).

Baca Juga: 8 Bahan Aktif Skincare untuk Mengatasi Bekas Jerawat PIE, Salah Satunya Niacinamide

Senyawa aktif tersebut memiliki sifat antibakteri yang dapat melawan bakteri berdinding sel tebal (bakteri Gram positif) maupun bakteri dengan dinding sel yang lebih tipis (Gram negatif).

"Karena allicin memang karena proses fermentasi akan berkurang. Tetapi meningkat semua kandungan yang ada di bawang hitam itu, termasuk SAC sehingga fungsi dari SAC membantu penyerapan dari allicin. Otomatis kalau penyerapan banyak, efek antibakteri juga lebih optimal," jelas dr. Ambar lagi.

Namun memang, menurut dr. Ambar perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan potensi bawang hitam dalam mengatasi jerawat.

Topik inilah yang juga dibawanya dan menjadikan timnya sebagai salah satu pemenang dalam acara Hair & Skin Research Grant 2022.

Tim dr. Ambar pun akan melakukan penelitian dengan judul “Potensi Bawang Hitam Tunggal sebagai Anti-Jerawat yang Disebabkan Bakteri Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermidis”.

"Dalam riset ini, bawang hitam tunggal diekstraksi, lalu dianalisia kadar bahan aktif, serta diuji aktivitas antibakterinya pada senyawa bawang hitam tunggal," jelas dr. Ambar. 

Penelitian yang diperkirakan dr. Ambar akan selesai di awal tahun 2023 tersebut, akan memberikan hasil tentang keamanan dan konsentrasi yang tepat dalam penggunaan bawang hitam untuk mengobati jerawat. 

Selain itu, penelitian tersebut nantinya juga bisa diketahui penggunaan bawang hitam untuk mengatasi jerawat baiknya dilakukan secara topikal atau dikonsumsi.

Baca Juga: Memajukan Sains Indonesia, L'Oreal Dukung 5 Peneliti Kulit dan Rambut

Lebih dari itu juga bisa diketahui, bawang hitam sebagai antibakteri pada kulit bisa diaplikasikan sebagai salep, krim oles atau masker.

Menurut dr. Ambar, penelitian terhadap bawang hitam ini masih dilakukan uji in-vitro terlebih dahulu. 

"Diujinya bukan ke manusia atau hewan, masih skala laboratorium. Setelah kita lakukan fermentasi menjadi bawang hitam kemudian akan kita lakukan ekstraksi dan pengenceran yang berbeda, baru akan keluar hasilnya, " jelas dr. Ambar lagi.

(*)