Menguak Alasan Mengapa Milenial Rentan Alami Rambut Rontok dan Kebotakan Dini

Fathia Yasmine - Rabu, 14 September 2022
Ilustrasi rambut rontok
Ilustrasi rambut rontok DOK. Shutterstock

Parapuan.co – Rambut rontok merupakan masalah yang paling umum dialami oleh kaum hawa. Kerontokan rambut dapat terdeteksi ketika rambut yang terlepas dari kulit kepala ketika menyisir, keramas, dan bangun tidur melebihi jumlah normal.

Mengutip dari Huffingtonpost, normalnya, rambut manusia akan rontok sebanyak 50 sampai 100 helai per hari.  Pasalnya, rambut yang sehat biasanya mencakup 90 persen rambut dalam fase tumbuh (anagen) dan 10 persen rambut dalam fase istirahat (telogen).

Pada fase telogen, rambut akan terlepas secara alami dari kulit kepala. Namun, ketika rambut yang rontok jumlahnya lebih dari 50 hingga 100 helai per hari, Kawan Puan perlu khawatir. Kerontokan rambut yang parah dapat memicu kebotakan dini.   

Faktanya, kebotakan dini tidak hanya dialami oleh perempuan dengan usia tua. Generasi milenial pun bisa mengalami kerontokan rambut parah yang kemudian menyebabkan kebotakan dini.  

Baca Juga: Tak Boleh Asal, Ini 4 Cara Membersihkan Earbuds yang Kotor

Dilansir dari South China Morning Post, sebanyak 60 persen dari 4.000 mahasiswa di Universitas Tsinghua Beijing pada 2018 telah mengalami kerontokan ekstrem hingga gejala kebotakan.

Temuan serupa juga diungkapkan oleh penelitian yang diterbitkan pada National Library of Medicine (NCBI) di 2019. Sebanyak 12 persen perempuan mengalami gejala kerontokan parah sebelum memasuki usia 29 tahun.

Banyaknya jumlah rambut yang rontok saat menyisir atau keramas akan menimbulkan penipisan pada beberapa bagian rambut. Pada kasus yang lebih serius, kerontokan juga bisa memicu mundurnya garis pertumbuhan rambut sehingga dahi dan belahan rambut terlihat lebih lebar.

Penyebab kerontokan

Penyebab kerontokan ekstrem pada rambut tidak selalu berasal dari stres dan perubahan hormonal, tetapi juga disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan. Mengutip dari GoodRX, pola diet yang tidak tepat dapat menyebabkan rambut kekurangan nutrisi sehingga rapuh dan terlihat kusam.

Di samping itu, kebiasaan menguncir serta styling rambut juga dapat meningkatkan risiko kerontokan karena tarikan pada helai rambut akan merusak bagian akarnya.  

Sebuah studi dari Universitas Johns Hopkins di Amerika Serikat (AS) mengatakan, terlalu sering melakukan smoothingcurling, dan mengecat rambut juga bisa memicu traction alopecia atau kerontokan rambut bertahap akibat kerusakan folikel pada akar.

Baca Juga: Karakter Perempuan Sheila Dara di Film Noktah Merah Perkawinan, Jadi Orang Ketiga

“Kebiasaan yang paling merusak rambut adalah gaya rambut yang dipenuhi ikatan atau tarikan satu arah. Seperti kuncir kuda yang ketat, kepang, simpul dan sanggul, serta rambut gimbal, tenun, dan ekstensi,” ungkap penelitian tersebut seperti dikutip dari Business Essentials, Selasa (22/10/2019).

Solusi rambut rontok

Terdapat beberapa cara yang Kawan Puan bisa dilakukan ketika mengalami rambut rontok. Dilansir dari berbagai sumber, berikut tiga tips yang dapat dicoba.

  1. Perhatikan konsumsi makanan

Seperti dijelaskan sebelumnya, malnutrisi dapat memicu rambut rapuh dan kusam. Adapun nutrisi yang diperlukan rambut adalah vitamin A, vitamin E, zinc, vitamin C, ironniacin, vitamin D, dan selenium.

Untuk itu, Kawan Puan sebaiknya mulai memperhatikan pola makan serta kecukupan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Misalnya dengan banyak memakan buah dan sayur-sayuran hijau, serta rutin mengonsumsi telur, ikan, dan daging yang kaya akan protein serta vitamin dan mineral.

Baca Juga: Biografi Rasuna Said, Pahlawan Kemerdekaan Pejuang Hak Perempuan Indonesia

  1. Tata rambut dengan lembut

Rambut rontok bisa terjadi karena proses penataan rambut atau perlakuan kasar terhadap rambut. Misalnya, menyisir rambut dalam keadaan basah, menggosok-gosokkan handuk secara kasar untuk mengeringkan rambut, serta menguncir rambut yang masih basah.

Selain sejumlah kebiasaan tersebut, penggunaan alat treatment dengan uap panas pada rambut yang terlalu sering juga perlu dihindari. Apabila ingin mengeringkan rambut dengan hair dryer, gunakan mode dingin agar rambut tidak rusak.

O’Naomi Shampoo
O’Naomi Shampoo DOK. SSA

  1. Hindari mencuci rambut terlalu sering

Kebiasaan keramas setiap hari bisa membuat rambut dan kulit kepala kehilangan kelembapan alami. Hal ini dapat memicu rambut menjadi mudah patah atau rontok. Untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya ubah kebiasaan keramas menjadi 2-3 hari sekali.

Selain mengubah kebiasaan keramas, masalah rambut rontok juga bisa diatasi dengan memilih produk perawatan rambut yang tepat. Kawan Puan yang sedang mencari produk perawatan rambut rontok dapat mencoba O’Naomi Black Sesame & Ginger Rejuvenating Shampoo & Hair Treatment.

O’Naomi Shampoo ini merupakan shampo sekaligus hair treatment yang mampu memberi empat manfaat perawatan rambut dalam satu kali keramas. Kandungan jahe (ginger) dan wijen hitam (black sesame) mampu menutrisi rambut, menguatkan akar, mengatasi rambut berminyak dan lepek, serta mengurangi kerontokan.

Shampo ini juga mampu mengurangi masalah uban sehingga rambut kembali hitam secara alami. Untuk mendapat hasil terbaik, gunakan O’Naomi Shampoo setiap keramas. Lakukan pijatan pelan pada kulit kepala saat keramas sehingga nutrisi sampo dapat meresap secara maksimal. 

Jangan tunda perawatan rambut agar masalah rontok tidak bertambah parah. Untuk pembelian O’Naomi Shampoo, kunjungi laman SSAbadi Official di Tokopedia.

Ini Tips Merawat Nose Piercing yang Viral di TikTok agar Tidak Infeksi