Ridwan Kamil Tanggapi Usulan Poligami untuk Cegah Penyebaran HIV/AIDS

Alessandra Langit - Rabu, 31 Agustus 2022
Ridwan Kamil bantah usulan Wagub Jabar soal poligami jadi solusi HIV/AIDS
Ridwan Kamil bantah usulan Wagub Jabar soal poligami jadi solusi HIV/AIDS Kompas.com

Parapuan.co - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah menanggapi viralnya usulan dari Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum soal pencegahan HIV/AIDS.

Seperti diketahui, nama Wakil Gubernur Jabar tersebut ramai dibicarakan setelah mengatakan bahwa poligami dan menikah adalah solusi mencegah penyebaran HIV/AIDS.

Lewat unggahan di Instagram, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa ia tidak sependapat dengan usulan dari wakilnya tersebut.

"Pendapat pribadi Pak Wagub Uu Ruzhanul Ulum terkait poligami sebagai solusi, saya pribadi tidak sependapat," tulis Ridwan Kamil.

Lewat unggahan yang sama, Ridwan Kamil menjabarkan upaya-upaya dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam penanggulangan HIV/AIDS.

"Pemprov Jabar fokus pada kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dalam penanggulangan HIV AIDS dan IMS di Provinsi Jawa Barat," jelas Ridwan Kami.

Menurut keterangan Ridwan Kamil, pihaknya telah melakukan skrining dini tes HIV/AIDS pada populasi kunci, ibu hamil pasien TB, dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Tes tersebut dilakukan di pusat pelayanan kesehatan maupun secara mobile.

Selain itu, pemerintah Jabar juga melakukan perluasan layanan konseling tes HIV/AIDS serta mengadakan Layanan Perawatan Dukungan dan Pengobatan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ridwan Kamil (@ridwankamil)

Baca Juga: Viral di Medsos, Wagub Jabar Usulkan Poligami dan Menikah untuk Cegah HIV/AIDS

Lebih lanjut, Pemprov Jabar juga melakukan peningkatan kapasitas petugas Puskesmas dalam pengembangan layanan Test and Treat.

Evaluasi triple eliminasi juga dilakukan pemprov Jabar dengan sasaran ibu hamil.

Ibu hamil tersebut juga melaksanakan tes HIV, sifilis dan hepatitis untuk eliminasi pada bayi lahir dari ibu positif penyakit tersebut.

Ridwan Kamil juga menuliskan bahwa pihaknya melakukan pemantauan desentralisasi Obat ARV di 27 kabupaten dan kota.

"Melakukan pemeriksaan Viraload bagi ODHA untuk melihat evaluasi penggunaan ARV pada ODHA. Melakukan pertemuan terkait kolaborasi TB HIV," lanjut Ridwan Kamil, menjabarkan programnya.

Terakhir, Pemprov Jabar melakukan kegiatan Pemetaan Populasi Kunci untuk melidapatkan gambaran Estimasi Populasi Kunci dalam penyebaran HIV/AIDS ini.

Sebelumnya diberitakan, angka penderita HIV/AIDS terus meningkat dengan jumlah tertinggi di Kota Bandung.

Menurut Data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung menyatakan bahwa ada 5.943 kasus positif HIV di Bandung.

Dari angka tersebut, sebanyak 11 persen di antaranya adalah ibu rumah tangga (IRT) yang terkena akibat suami yang melakukan hubungan seksual tanpa pengaman dengan pekerja seks.

Sementara penderita HIV/AIDS di kalangan mahasiswa sendiri berjumlah 414 orang atau 6,9 persen di Bandung.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyebut angka tersebut merupakan akumulasi data selama 30 tahun, yaitu dari tahun 1991-2021.

Kang Emil juga meluruskan fakta bahwa data tersebut bukan data yang diambil dalam satu tahun.

Baca Juga: Dinkes Jabar Ungkap Penyebab Angka Penularan HIV/AIDS di Bandung Tinggi

(*)

Sumber: Instagram
Penulis:
Editor: Arintya