Stres Berlebih Dapat Mengganggu Area Kewanitaan, Dokter Ungkap Cara Mengatasinya

Maharani Kusuma Daruwati - Jumat, 26 Agustus 2022
Stres dapat berpengaruh pada kesehatan organ kewanitaan
Stres dapat berpengaruh pada kesehatan organ kewanitaan Pexels.com/Kindel Media

Terlebih lagi perempuan, penting untuk menerapkan personal hygiene agar terhindar dari berbagai penyakit yang menggangu fisiologis area kewanitaan maupun alat reproduksi. Oleh karenanya edukasi seperti acara hari ini sangat penting agar lebih banyak perempuan yang memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatannya,” tambahnya.

“Kali ini kami menyoroti fenomena stres berlebih, sebagai salah satu dampak dari gangguan mental health, yang ternyata banyak dicari di Google. Trennya bahkan naik 50% lebih banyak dibanding tahun 2020. Yang jarang diketahui adalah stres berlebih ternyata bisa mempengaruhi fisiologis area kewanitaan. Edukasi bersama dengan berbagai pihak diharapkan mampu menjangkau lebih banyak perempuan Indonesia agar menjadi lebih sehat,” ungkap Head of Marketing PT Mundipharma Healthcare Indonesia, Anastasia Damayanti.

Psikolog Influencer, Indah Sundari Jayanti, M.Psi., Psikolog menjelaskan, stres berlebih tidak hanya memberikan pengaruh pada emosional namun juga berdampak pada organ di dalam tubuh.

"Bagi perempuan, gangguan siklus bulanan, keputihan berlebih dan mood swing yang tidak terkendali merupakan tanda yang perlu diwaspadai akibat stres berlebih. Oleh karenanya, penting untuk mengatasi stres agar tidak berlama-lama dirasakan," jelas Indah.

Indah mengungkapkan bahwa olahraga bisa menjadi cara untuk mengurangi stres.

Hal ini juga yang dapat berdampak untuk kesehatan organ kewanitaan.

"Berolahraga setiap pagi adalah salah satu cara mengurangi stres. Selain itu, menjaga kebersihan area kewanitaan juga penting dilakukan untuk membantu mengurangi gangguan pada area kewanitaan dan menciptakan rasa nyaman bagi perempuan sehingga dapat membantu perempuan untuk mengatasi kondisi stres,” imbuhnya.

Sekretaris Jenderal Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) - Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Dr. dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG (K)- Onk menerangkan, stres yang signifikan ditambah dengan kurang terjaganya higiene area kewanitaan dapat memicu kelainan dan tingkat keparahan masalah di area tersebut.

Baca Juga: Tips Mengatasi Ruam Pembalut demi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan