Review Film Nope, Satir Cerdas dalam Kisah Teror di Luar Nalar

Alessandra Langit - Diperbaharui Kamis, 1 Desember 2022
Review film Nope yang tayang di bioskop Indonesia.
Review film Nope yang tayang di bioskop Indonesia. Vanity Fair

Hasrat untuk dikenal lewat konten bencana ini membuat banyak orang mengabaikan trauma yang dirasakan oleh karakter-karakter terdampak.

Di lain sisi, masyarakat biasa pun ikut berlomba mengabadikan fenomena tersebut sebagai konten dan bukti bahwa bencana itu benar-benar terjadi.

Hal itu seakan-akan menegaskan bahwa laporan korban pun tidak cukup untuk membuktikan bahwa ada bencana yang mengancam di luar sana.

Kawan Puan, tentu kebiasaan tersebut tidak asing lagi bagi masyarakat global di dunia nyata saat ini.

Eksploitasi bencana maupun trauma dari orang-orang terdampak masih dinormalisasikan demi hiburan atau validasi karya.

Suara yang Mencekam

Salah satu keunggulan dari film ini adalah desain suara yang ikut membangun horornya film Nope.

Berlatar peternakan kuda, suara-suara kuda yang muncul di tengah malam kerap kali mengejutkan dan menegaskan sepinya lokasi tersebut.

Selain itu, suara monster yang bergema dan serupa teriakan manusia juga menguatkan sisi horor dari film Nope.

Lagu-lagu tema yang berputar dan berhenti tanpa ada aba-aba memantik antisipasi penonton terhadap kehadiran monster tersebut.

Secara keseluruhan, teror dalam film Nope ini dibangun dengan cerdas dan penuh tanda tanya.

Kawan Puan dapat ikut merasakan ketegangan dalam film Nope dengan menyaksikannya di bioskop.

Baca Juga: Review Film Black Panther: Wakanda Forever, Perempuan Berdaya di Tengah Kedukaan

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria