Benarkah Generasi Muda akan Lebih Sulit Mencapai Tujuan Finansial? Ini Kata Pakar

Ardela Nabila - Minggu, 21 Agustus 2022
Mencapai tujuan finansial bagi generasi muda.
Mencapai tujuan finansial bagi generasi muda. AsiaVision

Parapuan.co - Meskipun memiliki akses yang luas untuk meningkatkan literasi keuangan, generasi muda ternyata disebut-sebut akan lebih sulit untuk mencapai tujuan finansialnya.

Hal ini dikarenakan banyaknya kebiasaan dalam mengelola keuangan yang perlu dibenahi pada kalangan muda, seperti mengeluarkan uang demi mengikuti gaya hidup.

Selain itu, masih banyak pula generasi muda yang belum mulai berinvestasi dan tidak melakukan pengelolaan keuangan yang baik.

Hasil riset tahunan OCBC NISP Financial Fitness Index 2022 menunjukkan, hanya sebanyak sembilan persen dari generasi muda yang telah memiliki produk investasi seperti reksadana, saham, dan tabungan berjangka.

Di samping itu, sebanyak 78 persen anak muda bahkan mengaku tidak sepenuhnya memahami risiko dan manfaat dari produk investasi dan hanya 22 persen yang benar-benar paham produk investasi yang mereka pilih.

Analis Finansial sekaligus Nyala Financial Fitness Coach, Tjokro Wimantara, CFA, juga mengungkapkan, saat ini masih banyak generasi muda yang hanya menaruh uangnya di tabungan, bukan instrumen investasi.

“Akan menjadi sangat challenging (bagi generasi muda untuk mencapai tujuan finansialnya),” ujar laki-laki yang akrab disapa Pak Win itu, di acara Konferensi Pers Peluncuran OCBC NISP Financial Fitness Index 2022, Senin (15/8/2022).

“Banyak sekali yang masih hanya memarkirkan uangnya di bank dengan menabung. Sedangkan kalau hanya menabung, akan tergerus dengan inflasi,” sambungnya.

Padahal, investasi merupakan hal penting dalam mengelola keuangan, khususnya untuk mencegah agar nilai uang tidak tergerus oleh inflasi.

Baca Juga: Pakar Ungkap 3 Strategi Raih Tujuan Finansial Jangka Panjang untuk Anak Muda

“Terutama kita lihat saat ini kondisi ekonomi global sedang kurang baik. Di Indonesia, tren inflasinya juga lagi naik terus, mendekati lima persen, nah itu kalau hanya memarkirkan uang saja (di tabungan), otomatis pasti tergerus,” ungkap Pak Win.

Oleh sebab itu, agar generasi muda bisa meraih tujuan finansialnya, Pak Win menekankan pentingnya berinvestasi untuk masa depan.

Lewat investasi, Kawan Puan bisa membuat uang bekerja untukmu, sehingga keuntungan yang didapat dari imbal hasil dapat dimanfaatkan untuk masa depan.

“Jadi masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, ini harus lebih peka dan menginvestasikan uangnya supaya uangnya bisa bekerja buat dia, enggak tergerus inflasi, dan bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam perjalanan hidupnya,” tegasnya.

Lebih dari itu, Pak Win juga berpesan agar generasi muda bisa mulai membuat perencanaan keuangan yang matang untuk masa depan.

Bukan hanya untuk lima sampai 10 tahun ke depan, namun juga perencanaan untuk masa pensiun nanti.

“Dan satu hal yang saya tekankan di sini, mikirnya jangan hanya lima sampai 10 tahun ke depan, tapi sampai di ujung masa pensiun. Ini berlaku untuk profesional, pebisnis, atau pekerja lepas,” kata Pak Win menekankan.

Senada dengan Pak Win, Content Creator dan Nyala Financial Fitness Coach, Fellexandro Ruby, juga mengatakan hal yang sama.

Menurutnya, mengelola keuangan lewat menabung dan berinvestasi merupakan hal penting untuk mencegah anak menjadi generasi sandwich di masa mendatang.

Baca Juga: Generasi Sandwich, Simak 3 Tips dari Pakar agar Bisa Mencapai Tujuan Finansial

Ruby menjelaskan, jika anak muda memang belum bisa banyak menabung atau menginvestasikan uangnya, setidaknya kelolalah uangnya dengan baik.

“Kalau kita belum bisa menabung terlalu banyak, investasi terlalu banyak, minimal kita enggak memberatkan. Itu dulu. Karena kita enggak mau anak kita jadi generasi sandwich, kan?” pungkasnya dalam kesempatan yang sama.

Ruby kemudian memberikan perkiraan yang bisa kamu jadikan patokan untuk menghitung kebutuhan di masa depan.

Cara ini bisa kamu terapkan untuk membuat perkiraan berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan finansial masa depan.

“Sadar enggak sadar, inflasi itu jalan terus. Kalau saya riset pribadi, setiap 20 tahun, kebutuhan itu naik satu kali lipat, kurang lebih. Jadi kita mengira-mengira dari sekarang. Kalau kita enggak menabung, enggak berinvestasi, kita akan kalah dengan itu,” ujar Ruby.

Di sisi lain, apabila Kawan Puan saat ini sudah memiliki tabungan dan portofolio investasi yang baik, selanjutnya yang harus dilakukan adalah untuk mengurangi pengeluaran.

Hal ini penting dilakukan agar kamu bisa terus meningkatkan jumlah uang yang dapat dialokasikan ke tabungan serta instrumen investasi.

“Setelah menabung, berinvestasi, berikutnya adalah mengurangi pengeluaran. Kemudian naikkan penghasilan dan tabungan serta investasi,” tutup Ruby. (*)

Baca Juga: OCBC NISP Financial Fitness Index 2022: 78 Persen Anak Muda Tak Paham Produk Investasi