Fatima Payman, Senator Berhijab Australia yang Menangis Saat Pidato di Parlemen

Aulia Firafiroh - Selasa, 16 Agustus 2022
Senator Fatima Payman
Senator Fatima Payman dok. Instagram

Dahulu, ayahnya, Abdul Wakil Payman datang ke Australia dengan kapal sebagai pengungsi pada tahun 1999 dan sempat dikurung di detensi imigrasi.

Mereka sekeluarga bisa melarikan diri dari Afghanistan ke Pakistan saat Taliban mengambil alih kekuasaan, karena kakek Fatima Payman adalah seorang anggota parlemen di bawah rezim lama.

Selama empat tahun, ayah Fatima Payman bekerja berjam-jam sebagai tukang dapur, sopir taksi, dan penjaga keamanan untuk menabung cukup uang demi keluarganya.

Saat berusia 8 tahun, Fatima Payman sempat menempuh pendidikan di Australian Islamic College Perth dan berkuliah di jurusan kedokteran. 

Namun masa depan berkata lain kepadanya. Pasalnya kini ia malah terlibat dalam politik dan menjadi Senat Partai Buruh.

Ayah Fatima Payman kini telah meninggal dunia karena sakit leukemia pada tahun 2018 saat usia 47 tahun.

Kematian ayahnya, menjadi alasan Fatima Payman untuk aktif secara politik.

"Sepuluh tahun yang lalu apakah parlemen ini akan menerima seorang wanita mengenakan jilbab untuk dipilih?," tanya Fatima lewat pidatonya.

"Bagi mereka yang memilih untuk menasihati saya tentang apa yang harus saya kenakan, atau menilai kompetensi saya berdasarkan pengalaman eksternal saya, ketahuilah bahwa jilbab adalah pilihan saya," uja Fatima mengenai pilihan berjilbab di dalam pidatonya.

Baca juga: Inspiratif! Ini 8 Politisi Perempuan Dunia yang Menyusui Anak saat Sidang Parlemen