Parapuan.co - Sepekan menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2022, sejumlah daerah di tanah air menyelenggarakan berbagai kegiatan lomba.
Perlombaan 17-an biasanya berlangsung dari di tingkat RT dan/atau RW hingga nasional, dan melibatkan para warga.
Di antara berbagai lomba dan peserta, ada kompetisi yang diperuntukkan bagi anak-anak.
Misalnya lomba makan kerupuk, balap karung, estafet, memasukkan paku ke dalam botol, dan masih banyak lainnya.
Meski tampak baik, rupanya perlombaan atau kompetisi ada yang sehat dan ada yang tidak sehat.
Rupanya, bedanya akan bisa terlihat dari sikap dan perilaku yang ditunjukkan anak setelah ikut lomba.
Nah, berikut ini penjelasan tentang perbedaan kompetisi yang sehat dan tidak sehat seperti mengutip Parents!
Jika anak terlibat kompetisi yang sehat
Anak-anak yang terlibat dalam kompetisi yang sehat akan menunjukkan tanda-tanda di bawah ini:
Baca Juga: Siap-Siap Sambut Kemerdekaan RI, Berikut Rekomendasi Makeup Agustusan Serba Merah
1. Anak antusias dan ketagihan untuk mengikuti kegiatan perlombaan lagi.
2. Anak menerima kemenangan dan kekalahan dengan bangga.
3. Anak belajar keterampilan baru dan punya keinginan untuk memperbaiki diri sendiri.
4. Anak menikmati adanya peningkatan dan pengembangan dalam dirinya.
Jika anak terlibat kompetisi tidak sehat
Mereka yang terlibat dalam perlombaan tidak sehat bisa saja akan menunjukkan tanda-tanda ini:
1. Menolak untuk berpartisipati dalam aktivitas serupa di masa depan.
2. Memalsukan sakit untuk menghindari aktivitas.
3. Anak berkata terang-terangan bahwa ia enggan mengikut kompetisi atau perlombaan.
4. Menunjukkan tanda-tanda depresi, kecemasan, kesulitan tidur, dan kehilangan nafsu makan.
Mudah-mudahan anak-anak Kawan Puan terlibat dalam perlombaan yang sehat, ya!
Baca Juga: Peluang Cuan di Momen Kemerdekaan, Ini Ide Usaha Sampingan Modal Kecil
(*)