Parapuan.co - Kawan Puan, banjir bandang kini tengah melanda Ibukota Korea Selatan, Seoul, sejak Senin (8/8/2022).
Curah hujan yang yang mencapai lebih dari 100 mm per jam membuat beberapa wilayah di Korea direndam banjir.
Melansir Kompas.com, pemerintah Korea Selatan telah berjanji untuk menangani situasi dengan dengan segera.
"Tidak ada yang lebih berharga dari kehidupan dan keselamatan," tulis Presiden Yoon Suk Yeol.
"Pemerintah akan menangani situasi hujan deras secara menyeluruh dengan markas besar langkah-langkah keamanan bencana pusat," lanjutnya.
Pemerintah pertama-tama akan melakukan evakuasi warga yang tinggal di daerah berisiko tinggi atau dataran rendah.
Selain itu, pemerintah juga telah memberi bantuan langsung bagi warga Korea Selatan yang terjebak di kediaman mereka masing-masing.
Kawan Puan, banjir di Korea Selatan ini mengakibatkan pemadaman listri sepenuhnya di beberapa kota.
Penduduk di daerah dataran rendah yang belum terdampak pun diminta untuk segera mengungsi.
Baca Juga: 3 Hal yang Perlu Dilakukan saat Rumah Diterjang Banjir, Segera Evakuasi Diri
Korban jiwa pun ditemukan di bawah halte bus yang runtuh di Gwangju, Provinsi Gyeonggi.
Selain itu, korban lainnya ditemukan tewas akibat longsor di pinggir jalan.
Di Dongjak Gu, satu korban tewas akibat hujan deras yang merendam tempat tinggalnya.
Kawan Puan, Administrasi Meteorologi Korea telah mengeluarkan peringatan hujan hingga Senin (8/8/2022) malam.
Menurut keterangan Administrasi Meteorologi Korea, beberapa daerah akan mengalami curah hujan 50 hingga 100 mm per jam.
Peringatan tersebut terkirim secara otomatis ke ponsel warga Seoul, Korea Selatan.
"Hari ini pukul 19.40, peringatan hujan lebat dan tanah longsor berlaku untuk Seoul," bunyi peringatan tersebut.
"Evakuasi jika berada di daerah berbahaya yang sering dilanda banjir. Harap hindari keluar dan tetap aman," lanjut pihak Administrasi Meteorologi Korea.
Hingga kini, video dan foto kondisi banjir di Korea Selatan terus menyebar di media sosial.
Baca Juga: Waspada! 7 Jenis Penyakit yang Berisiko Menyerang saat Banjir Tiba
(*)
