Mengenal Sejarah Lisptik, Awalnya Dibuat dari Sari Buah hingga Jadi Simbol Status Sosial

Arintya - Rabu, 27 Juli 2022
Sejarah lipstik.
Sejarah lipstik. Misuma/Getty Images

Parapuan.co – Kawan Puan, lipstik menjadi salah satu produk makeup yang tak boleh dilewatkan.

Pasalnya, lipstik bisa menentukan final look seseorang, seperti natural, soft glam atau bold.

Dikenal bisa menentukan penampilan seseorang, lipstik ternyata punya sejarah yang panjang, lo, Kawan Puan.

Seperti apa sejarah lipstik dari awal hingga saat ini menjadi salah satu makeup item andalan?

Menyambut Lipstick Day 29 Juli nanti, simak ulasan selengkapnya tentang sejarah lipstik seperti dirangkum dari Style Craze berikut!

Jadi Simbol Status Sosial

Pada masyarakat kuno, makeup di mana termasuk pewarna bibir di dalamnya, menjadi penentu status sosial seseorang.

Enggak heran, jika masyarakat zaman dahulu baik laki-laki maupun perempuan mengenakan pewarna bibir.

Salah satu masyarakat kuno yang dikenal menggunakan pewarna bibir adalah masyarakat Sumerian.

Baca Juga: Tampil Kece dengan 5 Rekomendasi Warna Lipstik yang Cocok untuk Semua Warna Bibir

Masyarakat Sumerian zaman dulu menggunakan bahan alami seperti sari buah, tanah liat hingga serangga untuk mewarnai bibir mereka.

Sementara masyarakat Mesir Kuno juga dikenal dengan pewarna bibir mereka. Warna yang biasa dikenakan pada bibir juga beragam, mulai dari ungu hingga hitam.

Jika masyarakat Sumerian menggunakan bahan-bahan alami, masyarakat Mesir Kuno justru menggunakan bahan-bahan yang cukup berbahaya untuk mewarnai bibir.

Mereka menggunakan bahan-bahan seperti campuran bromine man-nite hingga iodin yang bisa memicu penyakit hingga kematian.

Lipstik Pernah Jadi Simbol Prostitusi

Selain simbol status sosial, lipstik juga pernah diasosiasikan sebagai simbol prostitusi, lo, Kawan Puan.

Di zaman Kerajaan Yunani, penggunaan pewarna bibir identik dengan pelaku prostitusi. Di mana saat itu, peraturan pelaku prostitusi diwajibkan mengenakan lipstik warna gelap.

Selain itu, bagi pemeluk kepercayaan Kristiani di masa itu, pihak gereja melarang pemakaian makeup terutama lipstik. Pasalnya warna merah pada lipstik diidentikkan dengan warna kejahatan dan berhubungan dengan pemujaan setan.

Tak habis akal, perempuan di masa itu membuat salep bibir yang ditambahkan sedikit pewarna, sehingga membuat penampilan lebih segar dan bibir yang tidak terlalu merah.

Baca Juga: Agar Bibir Tidak Kering, Hindari 6 Kesalahan Pakai Lipstik Berikut

Lipstik di Masa Ratu Elizabeth Abad 16

Pada masa pemerintahan Queen Elizabeth, tampilan wajah pucat dan bibir merah begitu populer.

Di masa itu, tepatnya di abad ke-16, lipstik kembali populer di kalangan bangsawan hingga aktor dan aktris opera.

Bahkan, di masa tersebut, ketersediaan lipstik sempat langka hingga hanya orang-orang kaya yang bisa mendapatkan pewarna bibir tersebut.

Kemudian, beberapa abad setelahnya, tepatnya di tahun 1884 perusahaan parfum asal Prancis, Guerlain, memproduksi lipstik secara masal untuk pertama kalinya.

Lipstik tersebut terbuat dari lemak rusa, lilin lebah dan minyak kastor yang dikemas dalam kertas.

Lalu pada tahun 1900an, lipstik mulai dikemas dengan kemasan lebih handy, yaitu kemasan silinder yang pas di tangan.

Lipstik Jadi Gaya Hidup Perempuan di Tahun 1900an

Setelah dikemas menjadi lebih cantik, lipstik secara masif menjadi bagian dari gaya hidup perempuan di masa itu.

Baca Juga: Segera Hentikan Pemakaian, Ini 5 Tanda Lipstik Telah Kedaluwarsa

Di tahun 1923, James Bruce Mason Jr., membuat lipstik bisa lebih mudah digunakan seperti lipstik yang sekarang banyak beredar.

Di era tersebut, warna-warna lipstik pun makin beragam, mulai dari merah ceri, plum, merah tua hingga cokelat.

Tren Lipstik di Tahun 1950an

Kawan Puan, tren lipstik di era 1950an banyak dipengaruhi oleh perfilman Hollywood.

Di mana pada masa tersebut, bintang seperti Grace Kelly, Marilyn Monroe, Audrey Hepburn dan Elizabeth Taylor menjadi panutan dalam pemilihan warna lipstik.

Nah di era tersebut, banyak perempuan memilih menggunakan lipstik warna merah tua karena para bintang Hollywood sering mengenakannya.

Tak lama setelah itu, industri kecantikan mengenalkan lipstik kiss-proof. Salah satu brand kecantikan yang pertama kali mengenalkan produk satu ini adalah Revlon.

Nah di tahun 1980an, mulai dikenalkan lipstik dengan efek glossy yang mengkilap. Saat itu, menyamakan warna lipstik dengan outfit menjadi tren di kalangan perempuan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Makeup Wajib Punya dari Revlon, Lipstik hingga Eyeshadow

Lipstik di Masa 1990an hingga Sekarang

Di tahun 1990an, lipstik mulai dikemas dengan kemasan yang lebih ramah lingkungan.

Selain itu, lipstik juga mulai menggunakan bahan-bahan alami serta klaim bebas bahan kimia berbahaya.

Memasuki tahun 2000an, tren lipstik glossy dan penuh ala Britney Spears hingga Paris Hilton makin banyak diminati.

Kemudian warna lipstik mulai menuju ke arah nude dan pink yang membuat penampilan menjadi lebih natural.

Saat ini, warna-warna lipstik jadi lebih beragam. Tak hanya merah, nude, dan pink, sekarang banyak warna-warna lain seperti kuning, biru, hingga hitam.

Beragamnya warna lipstik tersebut salah satunya disebabkan adanya kebebasan berekspresi termasuk dalam menggunakan makeup.

Kawan Puan, itulah sejarah lipstik dari simbol status sosial hingga kini menjadi kebebasan berekspresi.

Kalau Kawan Puan sendiri, punya berapa shade lipstik nih dalam pouch makeup-mu? (*)

Baca Juga: Merusak Penampilan Bibir, Hindari 5 Kesalahan Ini saat Pakai Lip Liner

Sumber: Style Craze
Penulis:
Editor: Arintya