Hindari Kandungan Ini dalam Skincare untuk Anak agar Tak Terjadi Iritasi

Citra Narada Putri - Sabtu, 23 Juli 2022
Kandungan skincare untuk anak yang perlu dihindari.
Kandungan skincare untuk anak yang perlu dihindari. ake1150sb/iStockphoto

Parapuan.co - Kata siapa hanya orang dewasa saja yang perlu memakai skincare?

Tahukah Kawan Puan bahwa ternyata anak-anak juga perlu dirawat kulitnya, salah satunya menggunakan produk skincare yang tepat. 

Namun memang terkadang para orang tua kerap dibingungkan dalam memahami produk perawatan kulit untuk anak.

Bukannya tanpa sebab, jika salah pilih justru bisa menyebabkan masalah kulit baru seperti iritasi, beruntusan hingga kemerahan.

Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk belajar memahami kandungan apa saja yang terkandung dalam produk skincare pada anak yang aman dan tidak.

Sambil merayakan Hari Anak Nasional yang diperingati tiap tanggal 23 Juli, berikut kandungan dalam skincare yang sebaiknya dihindari.

Wewangian

Semua orang tentu ingin anak kita memiliki aroma yang wangi sepanjang hari. 

Sehingga tak heran jika kandungan wewangian hal yang umum ditemukan dalam produk skincare untuk anak.

Baca Juga: Hari Anak Nasional, Ini 4 Alasan Mengapa Kulit Perlu Dirawat Sejak Anak-anak

Bahkan, pada sebuah studi yang dilakukan oleh American Contact Dermatitis Society pada tahun 2018 diketahui bahwa pada 533 produk skincare untuk bayi ditemukan hampir setengahnya mengandung wewangian atau parfum.

Kendati demikian, masih dalam studi tersebut diketahui bahwa wewangian bisa menyebabkan reaksi alergi, termasuk ruam dan masalah pernapasan.

Melansir dari Healthline, jika anak sensitif terhadap produk yang mengandung wewangian, maka pastikan untuk memilih produk skincare seperti sabun dan pelembap yang tidak memiliki kata-kata seperti 'fragrance, perfume, parum, essential oil blend, dan aroma' pada labelnya.

Paraben

Umumnya paraben digunakan dalam berbagai produk seperti sabun dan sampo.

Pada orang dewasa mungkin efek samping paraben tak terlalu terlihat nyata, namun perlu dipahami bahwa bahan ini bisa jadi penyebab utama kulit iritasi.

Sehingga disarankan untuk menghindari penggunaan produk yang mengandung bahan ini untuk digunakan pada anak-anak, terutama bagi mereka yang punya kulit sensitif. 

Lebih dari itu, paraben juga termasuk kandungan yang mudah diserap oleh kulit. 

Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2018 oleh Medical University of Bialystok di Polandia diketahui bahwa eksposur paraben dalam jangka panjang bisa memengaruhi metabolisme dan hormon. 

Baca Juga: Ini Rekomendasi Perawatan untuk Anak yang Mengidap Dermatitis Atopik

Berdasarkan penelitian ini, tentu baiknya kita mengurangi paparan paraben sedini mungkin sejak anak-anak. 

Formaldehyde

Dalam produk perawatan kulit untuk bayi, formaldehyde biasanya bisa ditemukan pada sabun cair bayi dan baby wipes.

Tujuan dari penggunaan kandungan ini adalah untuk mencegah perkembangan bakteri.

Namun sayangnya bahan ini juga rentan menyebabkan iritasi kulit dan alergi terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. 

Walaupun penggunaan kandungan ini dalam produk perawatan kulit untuk anak umumnya dalam takaran yang aman, namun paparan dalam jangka panjang bisa berisiko buruk.

Misalnya saja bisa menyebabkan asma dan penyakit pemicu kanker.  

Kesadaran yang semakin tinggi pada bahaya kandungan ini pun mendorong sejumlah produsen produk perawatan kulit anak untuk menghapus kandungan ini pada produk mereka. 

Sayangnya, masih saja ada produsen yang masih menggunakannya dengan alasan harganya menjadi lebih murah.  

Baca Juga: Rentan Ruam dan Eksim, Simak Tips Merawat Kulit Anak yang Sensitif

Maka pastikan untuk memberikan keamanan ekstra pada anak Kawan Puan, hindari kandungan formaldehyde yah. 

Sulfates

Sulfat adalah bahan yang paling umum digunakan dalam berbagai jenis produk perawatan kulit dan tubuh, termasuk sampo dan sabun.

Adapun jenis sulfat yang paling umum digunakan adalah sodium lauryl sulfate dan  sodium laureth sulfate.

Sebenarnya sulfate tidak benar-benar berbahaya, hanya saja kandungan ini bisa menyebabkan iritasi sementara. 

Jika kamu menemukan reaksi seperti kemerahan, kering, gatal setelah waktu mandi anak-anak, coba periksakan label pada produk yang digunakan. 

Ada baiknya Kawan Puan mengganti produk perawatan kulit dan tubuh yang sulfates free jika reaksi tersebut muncul berulang kali. 

Chemical Sunscreen

Chemical sunscreen atau tabir surya kimia melindungi kulit dengan menyerap paparan sinar UV, berbeda dengan mineral sunscreen justru memblokir sinar UV. 

Walau dua-duanya sama-sama bertujuan untuk melindungi kulit, namun kebanyakan orang tua akan memilih chemical sunscreen karena lebih mudah diaplikasikan ke wajah anak. 

Hanya saja, menurut sebuah riset bertajuk Effect of Sunscreen Application on Plasma Concentration of Sunscreen Active Ingredients(2020) diketahui bahwa kandungan dalam chemical sunscreen dapat menyerap ke dalam kulit kita.

Adapun beberapa kandungan dalam chemical sunscreen yang perlu dihindari untuk dipakaikan pada anak adalah avobenzone, benzophenone, homosalate, methoxycinnamate, octinoxate, octisalate, oxybenzone dan PABA.

Itu dia beberapa kandungan dalam skincare yang sebaiknya Kawan Puan hindari untuk dipakaikan pada anak agar tak terjadi reaksi yang tak diharapkan.

(*)

Baca Juga: Cara Tepat Memilih Sunscreen Anak untuk Persiapan Sekolah Tatap Muka

Bisa Bikin Kulit Awet Muda Lebih Lama, Apa Itu Skin Booster Revok50?