Kisah Kepemimpinan Shinta Kamdani, CEO Sintesa Group yang Berhasil Ekspansi Bisnis Keluarga

Ardela Nabila - Senin, 6 Juni 2022
Shinta Widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group.
Shinta Widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group. Dok. Instagram @shintawidjajakamdani

Shinta kemudian menambahkan, “Menurut saya sampai saat ini pun tidak sepenuhnya bisa dia terima. Jadi proses itu tidak akan sepenuhnya selesai, walaupun saya sudah mengambil alih posisi kepemimpinan.”

Dalam kepemimpinannya saat ini, Shinta menanamkan empat nilai utama yang ia sebut sebagai 4E, yakni empowerment (pemberdayaan), entrepreneurship (kewirausahaan), excellent (unggul), dan empathy (empati).

Selain itu, ia percaya pada konsep pembangunan berkelanjutan, di mana perusahaan yang dijalankannya tak hanya mementingkan keuntungan semata, namun juga peduli terhadap semua yang terlibat di dalamnya, termasuk planet.

“Kalau saya melihat kalau visinya adalah untuk menjadi perusahaan yang bisa sustainable, kita enggak bisa hanya melihat dari segi profit. Makanya saya selalu menerapkan 3P itu, profit, people, planet,” kata Shinta.

Cara membagi kepemimpinan yang merata

Selain merupakan CEO Sintesa Group dan Ketua Forum B20, Shinta Widjaja juga dipercaya untuk menduduki sejumlah posisi kepemimpinan lainnya.

Di antaranya adalah Koordinator Regional untuk Asia Pasifik di International Chamber of Commerce serta Koordinator dan Wakil Ketua Umum di Kementerian Dagang dan Industri (KADIN).

Saat ditanya mengenai bagaimana Shinta dapat membagi rata kepemimpinannya, ia mengatakan bahwa disiplin merupakan salah satu hal terpenting.

Baca Juga: Cerita Florencia Eka Hadapi Titik Terendah dalam Perjalanan Karier hingga Temukan Titik Baliknya

Menyebut dirinya sebagai seorang mobilizer, ibu empat anak ini percaya bahwa ia tidak pernah bekerja sendiri dalam mengembangkan suatu organisasi atau perusahaan.

“Jadi memang kita harus lebih disiplin dari segi membagi waktu dan pemikiran, di mana we have to be strict, tapi dari segi mindset-nya itu jelas,” pungkasnya.

“Saya tidak pernah bekerja sendiri. Dan saya juga harus memiliki plan dengan apa yang saya lakukan,” tutup Shinta Kamdani. (*)