Sheryl Sandberg, Perempuan Berpengaruh di Balik Kesuksesan Meta Facebook

Ardela Nabila - Minggu, 5 Juni 2022
Sheryl Sandberg, Chief Operating Officer Meta.
Sheryl Sandberg, Chief Operating Officer Meta. The Crimson

Parapuan.co - Belum lama ini, Chief Operating Officer (COO) Meta Platforms Inc., Sheryl Sandberg, mengumumkan pengunduran dirinya.

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Sheryl melalui sebuah unggahan Facebook lantaran ia ingin fokus kepada keluarganya dan membesarkan kelima anaknya.

Perempuan yang telah mengabdi di perusahaan rintisan Mark Zuckerberg selama 14 tahun itu juga ingin lebih fokus menjalankan yayasan dan kegiatan filantropi.

Kendati telah mengumumkan pengunduran dirinya dari Meta, ia mengaku akan hengkang sekitar bulan September-November 2022 mendatang untuk proses pengalihan jabatan.

Lebih dari itu, ia tetap akan berada di Meta sebagai dewan direksi untuk mengawasi berbagai keputusan, langkah, strategi, sampai operasional Meta.

Walaupun Kawan Puan mungkin tidak familier dengan sosok Sheryl Sandberg, namun sosoknya bisa dibilang cukup berpengaruh di industri teknologi, khususnya Silicon Valley.

Melansir Kompas.com, yuk simak perjalanan karier Sheryl Sandberg di industri teknologi berikut ini!

Memulai kariernya di bidang perbankan

Sebelum terjun ke industri teknologi, perempuan bernama lengkap Sheryl Kara Sandberg ini ternyata memulai kariernya di bidang perbankan, tepatnya di Bank Dunia.

Baca Juga: Terobsesi dengan Teknologi, Paris Hilton Berambisi Jadi Ratu Metaverse

Untuk diketahui, Sheryl merupakan sarjana ekonomi dari Universitas Harvard yang juga pernah melanjutkan pendidikan di Sekolah Bisnis Harvard untuk mendapatkan gelar Magister Administrasi Bisnis.

Pada awal mula kariernya di Bank Dunia, perempuan kelahiran Washington, 28 Agustus 1969 itu bekerja sebagai asisten ekonom Larry Summers.

Kariernya kemudian makin berkembang usai ditunjuk sebagai Chief of Staff di Departemen Keuangan AS pada pemerintahan Presiden AS ke-42 Bill Clinton (1993-2001).

Perannya di dunia teknologi dimulai pada tahun 2001 ketika ia pindah dari Washington ke California untuk bekerja di Google, di mana ia dipercaya untuk menduduki posisi Vice President of Global Online Sales and Operations Google.

Di Google, ia bertanggung jawab dalam hal operasi bisnis Google di seluruh dunia, khususnya pada layanan Google dan ekspansi produk Google secara global.

Setelah kurang lebih tujuh tahun mengabdi, barulah ia akhirnya mulai berkarier di Facebook pada tahun 2008 dan langsung menjabat sebagai COO Facebook hingga saat ini.

Sebelum pindah ke Facebook, ibu lima anak itu telah lebih dulu bertemu Mark Zuckerberg pada tahun 2007 saat dirinya masih bekerja di Google.

Salah satu sosok berpengaruh di Meta

Meskipun namanya tak sepopuler Mark Zuckerberg, Sheryl Sandberg memiliki pengaruh besar dalam perkembangan bisnis Facebook.

Baca Juga: Dian Wanni, Upaya dan Harapan untuk Dukung Sesama Perempuan di Lingkungan Kerja

Hal itu bahkan disampaikan langsung oleh Zuck melalui unggahan di laman Facebook miliknya, di mana ia mengatakan bahwa Sheryl merupakan sosok yang berjasa di balik bisnis iklan Facebook.

Kehadiran Sheryl di Facebook ternyata berhasil mendatangkan keuntungan bagi perusahaan tersebut, yang kala itu baru berusia empat tahun, yakni dengan merombak model bisnis Facebook.

“Kami belum memiliki bisnis yang menguntungkan. Kami pun berjuang untuk bertransisi dari perusahaan rintisan kecil ke perusahaan sesungguhya,” tulis Zuck.

“Sheryl merancang bisnis periklanan kami, mempekerjakan orang-orang hebat, membentuk budaya manajemen kami, dan mengajari saya cara menjalankan perusahaan,” ungkapnya lagi.

Lewat bisnis periklanan yang diinisiasi olehnya, kini jutaan orang di seluruh dunia bisa mendapatkan peluang untuk memasarkan produk atau jasanya.

Dikenal sebagai perempuan dermawan

Selain dikenal sebagai sosok perempuan yang berpengaruh, Sheryl ternyata juga dikenal sebagai sosok yang dermawan.

Ia bahkan memiliki perusahaan rintisannya sendiri yang fokus dalam hal penggalangan dana, yaitu Sheryl Sandberg & Dave Goldberg Family Foundation.

Baca Juga: Gapai Mimpi, 3 Perempuan Ini Berhasil Jadi Engineer di Perusahaan Teknologi

Perusahaan tersebut memiliki tiga program utama untuk membantu mereka yang membutuhkan, mulai dari Lean In, Option B, dan Dave Goldberg Scholarship Program.

Sheryl Sandberg juga merupakan dewan direksi di lembaga non-profit pemberdayaan perempuan bernama Women for Women International, lembaga pemberantas kemiskinan dunia bernama ONE, dan perusahaan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Momentive.

Perjalanan kariernya di industri teknologi dan keaktifannya di bidang filantropi serta pemberdayaan perempuan membuat Sheryl masuk ke dalam daftar perempuan paling berpengaruh di dunia versi Forbes tahun 2021 lalu.

Sheryl juga telah memiliki buku yang membahas kisah perjalanan hidupnya, salah satunya berjudul Option B: Facing Adversity, Building Resilience, and Finding Joy.

Ia pun pernah menulis buku Lean In: Women, Work, and the Will to Lead serta Will to Lead and Lean In for Graduates untuk menginspirasi para perempuan dan lulusan baru.

Itulah perjalanan karier Sheryl Sandberg dan sosok dermawannya, yang meskipun jarang terdengar, namun berpengaruh besar pada keberlangsungan bisnis Meta. (*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh