5 Risiko yang Terjadi Saat Terlalu Sering Lakukan Hubungan Suami Istri

Ratu Monita - Selasa, 31 Mei 2022
Risiko jika pasangan terlalu sering melakukan hubungan suami istri.
Risiko jika pasangan terlalu sering melakukan hubungan suami istri. lucky-sky

Parapuan.co - Aktivitas hubungan suami istri memang sangat penting bagi kehidupan pernikahan. 

Namun, jika aktivitas seksual ini dilakukan terlalu sering justru dapat menimbulkan bahaya, lo. 

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Archives of Sexual Behavior pada 2017 menyampaikan, rata-rata orang dewasa berhubungan intim 54 kali setahun atau rata-rata satu kali per pekan.

Namun, seberapa sering hubungan suami istri dikatakan terlalu sering?

Rebecca C. Brightman, MD, asisten profesor klinis kebidanan, ginekologi, dan kedokteran reproduksi di The Icahn School of Medicine, Mount Sinai Health System, New York City memberikan penjelasannya seperti yang dikutip dari laman Health

"Definisi sering berhubungan seks adalah jika aktivitas tersebut dapat dilakukan enak dan tidak sakit, maka seks pada frekuensi berapa pun boleh saja," kata Dr. Brightman.

Dengan kata lain, setiap pasangan dapat melakukan hubungan intim sepuasnya.

Hal tersebut dapat terus dilakukan selama tidak menimbulkan rasa sakit atau bahkan efek negatif lainnya. 

Kendati demikian, ada baiknya pasangan mengetahui tanda bahwa sudah waktunya berhenti sejenak dari aktivitas intim tersebut. 

Baca Juga: Hubungan Suami Istri Makin Intim, 5 Makanan yang Ampuh Tingkatkan Gairah Seks

Risiko terlalu sering melakukan hubungan suami istri

Terdapat beberapa risiko jika pasangan terlalu sering berhubungan intim, yakni:

1. Pembengkakan vagina

Salah satu bahaya fisik utama jika pasangan terlalu sering berhubungan intim adalah terjadinya pembengkakan berlebihan pada vagina dan labia.

Sherry A. Ross , ob-gyn dan ahli kesehatan perempuan di Santa Monica, California dan penulis she-ology and she-ology. the she-quel memberikan penjelasannya.

"Dengan banyaknya rangsangan seksual, vagina dan labia menjadi penuh dengan darah, dan ini dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit yang berlebihan dengan kontak seksual," jelasnya.

2. Pelumasan vagina mengering

Selain pembengkakan pada vagina, efek buruk lainnya dari terlalu melakukan hubungan intim adalah pelumasan alami vagina yang mengering. 

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Simak Manfaat Melakukan Hubungan Suami Istri Jelang Persalinan

Kondisi pelumasan yang mengering dapat menyebabkan gesekan dan rasa sakit.

"Jika kamu tidak melakukan foreplay dalam jumlah yang tepat untuk menjadi terangsang dan basah, vagina akan kering," ujar Dr. Ross.

Dengan begitu, aktivitas seksual pun akan terasa menyakitkan saat penis memasuki vagina. 

Kondisi vagina kering juga dapat terjadi saat perempuan menopause, sehingga mengakibatkan timbulnya sensasi terbakar di dalam vagina saat kontak seksual dan penetrasi.

3. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih adalah efek samping yang sangat umum jika pasangan terlalu sering berhubungan intim. 

Kondisi tersebut terjadi karena gesekan hubungan seksual membuat bakteri lebih mudah masuk ke kandung kemih melalui uretra.

Selain itu, hal ini karena terganggunya keseimbangan pH alami vagina, menurut Dr. Ross.

Untuk membantu mencegah hal ini, biasakan mengosongkan kandung kemih (kencing) setelah melakukan penetrasi seksual dengan pasangan.

4. Penis nyeri dan lecet

Pria juga bisa mengalami ketidaknyamanan ketika terlalu sering berhubungan intim.

"Penis bisa mengalami rasa sakit, bengkak, dan lecet, dan mungkin pria akan kesulitan buang air kecil," ujar Dr. Ross.

5. Peregangan pada vagina

Dampak lainnya dari terlalu sering berhubungan seksual adalah peregangan yang berlebihan pada vagina dan kondisi tersebut menyakitkan dan rasa tidak nyaman.

Bahkan, kondisi tersebut juga dapat menyebabkan robekan pada vagina.

Nah, itu dia risiko jika pasangan terlalu sering melakukan hubungan suami istri. Semoga kondisi buruk ini tidak terjadi pada kamu dan pasangan ya, Kawan Puan! 

Baca Juga: Selain Hubungan Intim, Ini 5 Aktivitas Seru Bersama Pasangan di Ranjang

(*)

 

Sumber: Health
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Mengenal Savant Syndrome, Kondisi Luar Biasa di Sinopsis Drakor Good Doctor