Sering Dapat Stigma Negatif, Fandom Ternyata Bisa Bikin Penggemar Merasa Berharga

Alessandra Langit - Jumat, 20 Mei 2022
Ilustrasi fandom musik K-Pop yang sering mendapat stigma negatif
Ilustrasi fandom musik K-Pop yang sering mendapat stigma negatif Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, baru-baru ini, media sosial Twitter dihebohkan dengan pertengkaran kelompok penggemar atau fandom boyband Kpop, NCT.

Dalam sebuah diskusi di Space Twitter, salah satu peserta melemparkan ujaran kebencian kepada salah satu anggota grup NCT.

Pertengkaran ini menyebabkan netizen semakin yakin dengan stigma bahwa fandom Kpop merupakan suatu ekosistem yang negatif.

Padahal, bergabung dalam fandom bisa memberikan dampak positif kepada kehidupan sebagian orang.

Hakuhodo Institute of Life and Living ASEAN (HILL ASEAN) baru saja mengumumkan hasil temuan riset terbaru mereka terkait budaya fandom.

Riset Into the Fandom – How Tribes of Fans will be the Next Power in Society? disampaikan melalui Forum HILL ASEAN ke-8 pada Kamis (19/5/2022).

Penelitian dengan metode survei kuantitatif dan kualitatif ini dilakukan di 6 (enam) negara ASEAN dan Jepang.

Riset ini menganalisis lebih dalam terkait sikap dan perilaku dari masyarakat yang bergabung dalam fandom.

Selain itu, riset ini juga menangkap bagaimana kelompok penggemar tersebut dapat membuat seseorang merasa berharga.

Baca Juga: Dianggap Remaja Labil hingga Diremehkan, Berikut Anggapan Salah Mengenai Seorang Fangirl