Sempat Ramai Dibicarakan di Twitter, Begini Sejarah dan Perkembangan Sepatu Dr Martens

Ardela Nabila - Diperbaharui Minggu, 5 Februari 2023
Sejarah dan perkembangan sepatu Dr. Martens yang sempat viral dibicarakan di Twitter.
Sejarah dan perkembangan sepatu Dr. Martens yang sempat viral dibicarakan di Twitter. Dok. Instagram @drmartensofficial

Parapuan.co - Beberapa waktu yang lalu, Twitter sempat diramaikan dengan pembahasan seputar brand sepatu ternama, Dr. Martens.

Dr. Martens memang menjadi salah satu brand sepatu yang populer dewasa ini, khususnya di kalangan anak muda yang suka tampil berbeda lewat fashion.

Sepatu yang ditawarkan oleh brand asal Inggris ini memiliki siluet sederhana, yang memiliki ciri khas dengan daya tahan yang kuat dan terkenal akan kenyamanannya.

Walaupun saat ini telah dikenal di berbagai negara untuk mendukung street fashion, namun ternyata pada awalnya Dr. Martens dikenal sebagai sepatu boots untuk para pekerja.

Melansir situs resmi Dr. Martens, berikut ini sejarah dan perkembangan sepatu Dr. Martens dari masa ke masa.

1901

Perusahaan keluarga Griggs.
Perusahaan keluarga Griggs. Dr. Martens

Dimulai pada tahun 1901, sepatu ikonik ini pertama kali dibuat oleh keluarga Griggs di sebuah kota kecil Wollaston, Northamptonshire di Inggris.

Keluarga Griggs memang terkenal sering membuat beraneka macam boots dan tinggal di jantung industri sepatu Inggris selama enam dekade.

Baca Juga: Catat! Ini 5 Tips Mudah Merawat Tas dan Sepatu Kulit dari Rumah Saja

Alas kaki yang dibuat oleh Griggs saat itu memiliki reputasi sebagai sepatu boots kerja yang kokoh dan tahan lama.

1945

Dr. Klaus Maertens dan  Dr. Herbert Funk.
Dr. Klaus Maertens dan Dr. Herbert Funk. Dr. Martens

Pada tahun 1945, setelah perang Munich, seorang prajurit berusia 25 tahun bernama Dr. Klaus Maertens menciptakan sol berbantalan yang unik untuk memulihkan dirinya dari patah kaki.

Maertens membuat prototipe sepatu dan menunjukkannya kepada seorang teman lamanya di kampus, yakni Dr. Herbert Funk.

Keduanya kemudian menjalin kerja sama dan memanfaatkan perlengkapan militer bekas untuk memproduksi sepatu unik mereka.

Pada tahun 1947, mereka sudah mulai memproduksi sepatu dan dalam satu dekade, bisnis mereka berkembang pesat, dan kebanyakan dari produknya dijual kepada perempuan yang lebih tua.

Setelah beberapa tahun, akhirnya mereka memutuskan untuk mengiklankan sepatu mereka di berbagai majalah luar negeri.

1960

Baca Juga: Tinggi dan Nyaman Dipakai, Ini 5 Tren Sepatu Platform di Tahun 2022

Pete Townshead The Who.
Pete Townshead The Who. The Rake

Pada tahun 1960, perusahaan Griggs telah dijalankan oleh generasi ketiga keluarga, Bill, bersama dengan saudara laki-lakinya, yaitu Ray, Collin, dan Max.

Bill saat itu terpikat dengan sebuah iklan sepatu asal Jerman yang menawarkan sol bantalan inovatif. Dari sinilah lisensi eksklusif diperoleh dan beberapa perubahan penting dilakukan.

Mulai dari perubahan tumit, bagian atas yang bulat namun sederhana, jahitan yang khas, tepi sol dengan kombinasi dua warna, dan pola sol yang unik.

Sepatu boots yang kemudian dikenal sebagai airwar itu hadir dengan slogan With Bouncing Soles.

Di tahun ini pula boots Dr. Martens lahir dengan adanya berbagai perubahan tersebut. Namun, saat itu sepatu ikonik tersebut masih dikenal di kalangan pekerja saja di Inggris.

Kemudian, Pete Townshead The Who menjadi individu high profile pertama yang memakai sepatu Dr. Martens sebagai simbol kebangaan kelas pekerja dan simbol pemberontakan.

1970

Kelompok punk mengenakan sepatu boots.
Kelompok punk mengenakan sepatu boots. Dr. Martens

Baca Juga: Balenciaga Dituduh Jual Sneakers Rusak Seharga 26 Juta Rupiah, Ternyata Ini yang Sebenarnya

Gaya punk dan gothic mulai menjamur di Inggris pada tahun 1970-an, sehingga hal ini menyebabkan kelompok tersebut mengadopsi sepatu boots untuk menunjukkan ciri khas gaya mereka.

Di akhir dekade, sepatu boots bahkan menjadi simbol untuk mengekspresikan diri di kalangan pemuda Inggris.

1980

Custom sepatu Dr. Martens.
Custom sepatu Dr. Martens. Dr. Martens

Di tahun ini kemudian Dr. Martens mulai menjual sepatu boots-nya kepada para perempuan dengan tampilan sepatu yang bisa di-custom, biasanya dengan motif bunga.

Kemudian musisi Hardcore AS yang melakukan tur ke Inggris dan membawa pulang sepatu Dr. Martens secara tidak sengaja memulai adopsi subkultur Amerika terhadap merek tersebut.

1990

Band musik metal dengan sepatu Dr. Martens.
Band musik metal dengan sepatu Dr. Martens. Dr. Martens

Grunge mengubah dunia musik mainstream dan mengajak Dr. Martens secara tidak langsung untuk ikut serta, yakni dengan memberontak dengan sepatu boots dari brand tersebut.

Baca Juga: Tetap Stylish dengan 5 Pilihan Alas Kaki Anti Pegal Ini untuk Konser

 

Munculnya nu-metal kemudian membuat lebih banyak genre musik baru mengadopsi sepatu boots, sehingga Dr. Martens menjadi identik dengan budaya festival.

2000

Pembuatan sepatu Dr. Martens di pabrik Cobbs Lane.
Pembuatan sepatu Dr. Martens di pabrik Cobbs Lane. All Soles

Tak lama setelah ulang tahun Dr. Martens yang ke-40, penjualan sepatu brand tersebut mulai menurun drastis hingga menyebabkan berbagai pabriknya terpaksa tutup karena bangkrut.

Pada tahun 2003, terdapat revitalisasi merek terkenal dari perancang busana kelas atas dari seluruh dunia yang menafsirkan ulang dan menyesuaikan sepatu boots klasik.

Pada tahun 2007, kebangkitan brand ini berlanjut ketika pabrik Cobbs Lane asli di Northampton memulai kembali pembuatan Dr. Martens Originals secara hand-made.

2010

Sepatu Dr. Martens saat ini.
Sepatu Dr. Martens saat ini. Dok. Instagram @drmartensofficial

Di era ini, berbagai aspek budaya dan gaya subkultur anak muda telah berubah, namun masih banyak yang tertarik dengan Dr. Martens karena keunikan dan keasliannya.

Di tahun 2010, Dr. Martens merayakan ulang tahunnya yang ke-50, setelah lima dekade menyaksikan berbagai adopsi merek dan memenuhi kebutuhan sepatu boots untuk kebutuhan setiap orang.

Demikian sejarah di balik popularitas sepatu Dr. Martens yang beberapa waktu lalu sempat diperdebatkan di Twitter.

Baca Juga: Ditinggal 4 Bulan Sandal Chelsea Olivia Berjamur, Ini Cara Membersihkannya

(*)

Sumber: Dr. Martens
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania

Selain Polyester yang Viral di TikTok, Ini 4 Bahan Pakaian yang Berbahaya bagi Kesehatan