Sejarah Hari Waisak bagi Umat Buddha dan Makna Trisuci Waisak

Linda Fitria - Senin, 16 Mei 2022
Perayaan Waisak di Borobudur
Perayaan Waisak di Borobudur

Kelahiran Siddharta Gautama sendiri terjadi pada 623 sebelum masehi di Taman Lumbini.

Dengan kondisi bisa berdiri tegak, tanpa noda, dan langsung bisa berjalan.

Kelahiran Siddharta Gautama diramal pimpinan Asita Kaladewala sebagai tanda adanya seorang Chakrawatin atau Maharaja Dunia.

Kemudian peristiwa kedua yakni Siddharta Gautama mendapatkan Penerangan Agung di usia 35 tahun dan menjadi Buddha di Bodh Gaya.

Sang Buddha Gautama kemudian melakukan perjalanan atau berkelana untuk menyebarkan kebenaran selama 45 tahun.

Lalu di tahun 542 SM saat Sang Buddha berusia 80 tahun, ia wafat dan pengikutnya kemudian melakukan sujud penghormatan terakhir.

“Dari tiga peristiwa penting itulah, dilakukan konferensi di Sri Lanka (pada tahun 1950) dan Hari Raya Waisak ditetapkan setiap tahunnya saat bulan Mei, ketika terjadinya bulan purnama,” kata Philip.

“Lantaran dirayakan saat Bulan purnama, tanggal peringatan Waisak bisa berubah-ubah setiap tahunnya tapi bulannya (Mei) tetap sama,” sambungnya.

Baca Juga: Berbeda-beda, ini Cara Beberapa Negara Merayakan Hari Raya Waisak

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria