Sering Lelah secara Fisik dan Mental Bisa Jadi Tanda Depresi, Atasi dengan 5 Cara Ini

Dinia Adrianjara - Jumat, 13 Mei 2022
Wanita karir alami kelelahan.
Wanita karir alami kelelahan. Doucefleur

Parapuan.co - Setelah melakukan aktivitas seharian, wajar jika tubuh merasa lelah dan mengantuk di malam hari.

Namun jika kamu sudah cukup istirahat namun tetap merasa lelah berlebihan sepanjang hari, bisa jadi ada masalah medis atau kesehatan mental yang harus diatasi.

Kelelahan, mengantuk dan rasa lelah sepanjang waktu adalah gejala saat seseorang sedang mengalami depresi.

"Depresi itu sendiri dapat menyebabkan kelelahan, apatis, dan kelesuan," kata Leela R. Magavi, psikiater dari Community Psychiatry.

Tanda-tanda depresi berhubungan dengan rasa lelah pada tubuh seperti sulit tidur, sering terjaga saat tidur, susah bangun pagi, dan tidur terlalu lama.

Setelah bangun tidur, tubuh juga sering merasa lesu dan tidak termotivasi sepanjang hari.

Tentu kondisi ini membuat kondisi fisik menjadi tidak fit, bahkan bisa menganggu produktivitas.

Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang bisa membantumu meningkatkan energi sehingga merasa lebih baik.

Simak selengkapnya seperti dilansir PARAPUAN dari Very Well Mind.

Baca Juga: Jangan Malas Lagi, Ini 4 Manfaat Merapikan Tempat Tidur bagi Kesehatan Mental

1. Konsultasi ke Dokter

Jika kelelahan berlebihan sampai mengganggu aktivitas, hal pertama yang harus dilakukan adalah konsultasi ke dokter.

Diagnosis dokter bisa membantu menentukan apa yang menjadi penyebab rasa lelah dan mengantuk berlebihan.

Sebab ada beberapa kondisi medis yang bisa jadi penyebabnya seperti anemia, hipotiroidisme, sleep apnea, penyakit jantung, diabetes, sindrom kelelahan kronis, atau penggunaan obat tertentu.

Selain kondisi medis, dokter juga bisa memberikan rujukan jika kamu memang membutuhkan konsultasi terkait kesehatan mental.

2. Tentukan Tujuan yang Logis

Menentukan tujuan yang terlalu rumit terkadang bisa membuat seseorang merasa lelah.

Untuk membantu dengan langkah kecil, kamu sebaiknya menentukan goal atau tujuan dalam skala lebih kecil yang mudah dicapai.

Dengan begitu, rutinitas yang kamu lakukan tidak akan terlalu membuat stres dan bisa dicapai secara bertahap.

Baca Juga: Waspadai 6 Tanda Depresi Pascapersalinan, Ibu Baru Harus Tahu!

3. Catat Aktivitas Harian

Cara ketiga yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan penjurnalan atau mencatat aktivitas serta keberhasilan yang sudah kamu kerjakan dalam satu hari.

Hal in bertujuan untuk membantumu mendapatkan motivasi lebih lanjut untuk hari-hari berikutnya.

"Setiap keberhasilan melepaskan zat kimia saraf seperti dopamin, yang secara positif memperkuat perilaku sehat," ungkapnya.

4. Banyak Bergerak

Berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang disukai dapat membantu meningkatkan suasana hati dan meningkatkan energi.

Menemukan motivasi untuk menggerakkan tubuh ketika merasa lelah memang menjadi sesuatu yang menantang.

Namun, lakukan secara perlahan dan bertahap setiap harinya.

Jika enggan melakukan aktivitas atau olahraga sendiri, kamu bisa mengajak teman atau keluarga untuk berolahraga bersama.

Baca Juga: Sederhana namun Berdampak Besar, Ini 3 Manfaat Positif Berpelukan

5. Meditasi

Meditasi, relaksasi hingga latihan pernapasan dapat membantu meningkatkan pikiran dan tubuh, yang memungkinkanmu merasa lebih berenergi.

Bahkan meditasi dan latihan pernapasan ini hanya perlu dilakukan beberapa menit, namun tubuh akan langsung merasakan perbedaannya.

Mulailah dengan lima menit sehari, lalu bertambah secara bertahap setiap harinya.

Setelah kamu merasa nyaman dengan latihan ini, kamu akan menemukan lebih banyak cara untuk fokus dan awareness sepanjang hari.

Mengatasi rasa lelah dan mengantuk berlebihan memang tidak mudah, tapi mulailah dengan perubahan kecil, Kawan Puan.

Gerakkan tubuh, latih mindfulness, beraktivitas di luar rumah dapat membantumu meningkatkan energi.

Jika semua cara ini tidak berhasil, segera konsultasi dengan dokter, ya.

(*)

Baca Juga: Bulan Kesadaran Kesehatan Mental 2022, Ini 5 Cara Berdamai dengan Trauma

Sumber: Very Well Mind
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara

Benarkah Tertawa Baik untuk Menjaga Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya