Investor Saham Wajib Tahu, Ini Pengertian, Tujuan, hingga Mekanisme IPO

Ardela Nabila - Sabtu, 7 Mei 2022
Apa itu IPO?
Apa itu IPO? Chunumunu

Parapuan.co - Kawan Puan, apabila kamu tertarik untuk berinvestasi di saham, tentu kamu harus memahami berbagai istilah yang ada di dalamnya.

Salah satu istilah yang sering terdengar di kalangan investor saham adalah IPO, yang merupakan singkatan dari initial public offering.

Kamu mungkin sudah pernah mendengar mengenai IPO, misalnya saja yang terbaru adalah IPO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GOTO yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pertengahan April lalu.

Lantas, apa itu IPO yang harus diketahui oleh para investor saham?

Melansir Finansialku.com, initial public offering (IPO) merupakan saham suatu perusahaan yang pertama kali dilepas untuk dijual kepada masyarakat atau publik, artinya saham tak lagi dikuasai secara privat.

Biasanya, perusahaan yang melakukan penawaran ini disebutkan juga perusahaan yang go public dan akan terdaftar di BEI, disebut juga sebagai emiten.

Jika sebuah perusahaan sudah melantai di BEI, maka perusahaan tersebut memiliki kewajiban untuk melaporkan kondisi keuangan serta kinerja perusahaan kepada publik yang dapat dilihat pada website BEI.

Tujuan IPO

IPO sendiri dilakukan dengan sejumlah tujuan. Berikut ini sejumlah alasan mengapa suatu perusahaan melakukan IPO.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Saham Blue Chip yang Terjangkau untuk Investor Pemula

1. Mendapatkan tambahan modal

Salah satu alasan utama mengapa sebuah perusahaan melakukan IPO adalah untuk mendapatkan tambahan modal untuk perusahaan.

Modal tersebut nantinya akan dipakai untuk ekspansi perusahaan, sehingga perusahaan terus bertumbuh dan berkembang.

2. Mendapatkan dana murah

IPO juga memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan dana murah, sebab dengan melepaskan saham ke publik berarti perusahaan tak lagi perlu terbebani oleh bunga.

Pasalnya, apabila dana didapat dari sumber lain, misalnya obligasi atau meminjam uang di bank, maka perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar bunga.

3. Mempercepat pertumbuhan perusahaan

Walaupun sebenarnya perusahaan bisa menggunakan modal internal untuk melakukan ekspansi perusahaan, namun IPO bisa mempercepat pertumbuhannya.

Sebagai contoh, jika perusahaan menggunakan dana internal, maka perusahaan tersebut hanya bisa melakukan ekspansi dengan membuka satu cabang saja.

Baca Juga: 5 Cara Menabung Saham dengan Gaji UMR, Tak Perlu Modal Besar!

Di sisi lain, apabila perusahaan mendapatkan dana murah, perusahaan dapat membuka cabang yang lebih baru dan besar.

Dengan kata lain, potensi pertumbuhan perusahaan akan lebih besar dalam jangka panjang.

4. Meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan

Perusahaan yang telah IPO juga berpeluang untuk meningkatkan nilai perusahaan seiring dengan kenaikan harga sahamnya.

Ketika perusahaan tersebut memiliki kinerja yang cukup baik bagi investor, tentu harga sahamnya akan cenderung naik.

5. Meningkatkan citra perusahaan

Tujuan lain mengapa suatu perusahaan memutuskan untuk go public adalah untuk meningkatkan citra perusahaannya.

Hal ini dikarenakan perusahaan yang IPO biasanya akan disorot oleh media, jadi secara tidak langsung hal tersebut menjadi salah satu alat pemasaran.

Dengan cara ini, akan lebih banyak orang yang mengenal dan akhirnya membeli saham perusahaan tersebut.

Baca Juga: Direkomendasikan, Apa Itu Saham Blue Chip yang Dinilai Lebih Aman?

  

Mekanisme IPO

Untuk menjadi perusahaan go public, perusahaan harus melakukan sejumlah hal, yakni sebagai berikut.

1. Melakukan pertemuan dengan perusahaan sekuritas atau underwriter yang telah ditetapkan

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum akhirnya suatu perusahaan go public adalah dengan melakukan pertemuan yang disebut due diligence meeting.

Di sini, perusahaan akan menjadi perantara untuk menjual saham perdana serta memastikan bahwa semua peraturan dan persyaratan telah dipenuhi oleh perusahaan.

Dalam hal ini, berbagai pihak yang terlibat adalah pemilik saham atau perusahaan, appraiser sebagai penilai aset perusahaan, auditor independen, serta konsultan hukum.

2. Public expose dan roadshow

Selanjutnya adalah public expose yang bertujuan untuk memperkenalkan saham IPO sebuah perusahaan.

Public expose dilakukan dengan cara mempresentasikan prediksi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan ke depannya kepada para investor.

Baca Juga: Cocok untuk Investor Pemula, Ini Kelebihan dan Kekurangan Saham Blue Chip

3. Book building

Jika para investor telah mendengar presentasi dan tertarik dengan penawaran saham IPO tersebut, maka mereka akan melakukan penawaran dengan harga serta jumlah saham tertentu.

Penentuan harganya sendiri dapat dilihat dari jumlah penawaran dari para investor yang telah tercatat.

Kondisi ketika ternyata ada investor yang tertarik untuk memesan lebih banyak dari saham yang ditawarkan disebut dengan keadaan oversubscribed, sehingga nilainya cenderung meningkat.

Namun ketika saham tersebut sepi peminat, maka disebut sebagai undersubscribed, dan nilainya akan menurun.

4. Penentuan harga

Jika semua tahap sudah dilewati, langkah terakhir adalah menentukan harga akhir saham IPO, dilakukan oleh perusahaan sekuritas dengan persetujuan perusahaan.

Penetapan harga akan didasarkan pada nilai penawaran calon investor, sehingga tak bisa asal.

Baca Juga: Tak Disarankan Langsung Beli Saham, Investor Pemula Bisa Mulai dari Sini

Apabila oversubscribed, maka akan dilakukan penjatahan bagi setiap calon investor, sebaliknya, jika ternyata undersubscribed, maka perusahaan sekuritas akan bertanggung jawab dengan menyerap saham.

Demikian serba-serbi mengenai IPO yang harus diketahui oleh para investor saham, terutama para investor pemula.

(*)

Sumber: Finansialku
Penulis:
Editor: Linda Fitria