Orang Tua Merasa Paling Benar? Waspadai Jebakan Toxic Parenting

Ericha Fernanda - Selasa, 3 Mei 2022
Orang tua merasa paling benar
Orang tua merasa paling benar evgenyatamanenko

Orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, tetapi cara mewujudkannya terkadang justru melukai batin anak.

Waspadai, luka batin masa kecil atau inner child akan tumbuh menjadi trauma yang abadi hingga anak beranjak dewasa.

Komunikasi terbuka dan berdiskusi tentang kebutuhan anak dengan melibatkan pendapatnya juga tidak kalah penting.

"Justru ketika orang tua merasa paling tahu apa yang tebaik untuk anaknya, jebakan toxic parenting ada di situ," tutur Halimah.

Dampak toxic parenting

Selain masa kini, lanjut Halimah, toxic parenting dapat berdampak secara tidak langsung pada masa depan anak.

"Toxic parenting itu enggak ngefek langsung atau bikin down saat itu juga. Tetapi bisa ketika dia remaja, biasanya ketika umur 12-13 tahun," papar Halimah.

Pada masa transisi terebut, anak yang beranjak remaja mulai menunjukkan perubahan perilaku negatif atau nakal akibat salah pola asuhnya.

Baca Juga: Pengaruhi Jangka Panjang, Begini Dampak Toxic Parenting pada Anak

Jadi, penting bagi setiap orang tua mewaspadai jebakan toxic parenting yang berdampak negatif pada anak, ya, Kawan Puan. (*)