Orang Tua Merasa Paling Benar? Waspadai Jebakan Toxic Parenting

Ericha Fernanda - Selasa, 3 Mei 2022
Orang tua merasa paling benar
Orang tua merasa paling benar evgenyatamanenko

Parapuan.co - Menjadi orang tua butuh persiapan kompleks demi menerima keadaan anak dan mencintainya tanpa syarat.

Kepribadian dan tumbuh kembang setiap anak tidak bisa disamakan, maka perlu pola asuh yang berbeda pula.

Salah satu hal yang harus diwaspadai para orang tua dalam mengasuh anak adalah jebakan toxic parenting. Apa itu?

Toxic parenting atau orang tua toksik konsisten berperilaku dengan cara yang menyebabkan rasa bersalah dan ketakutan pada anak.

Selain itu, toxic parenting tidak menyadari apa yang mereka lakukan berbahaya dan merugikan anaknya sendiri.

Orang merasa paling benar

Halimah, seorang praktisi gentle parenting dan konten kreator Tiktok @dailyjour, menjelaskan jebakan toxic parenting pada Podcast Cerita Parapuan. 

Menurutnya, tak jarang orang tua merasa paling benar dan paling tahu apa yang terbaik untuk anaknya sendiri.

"Niat baik pun tidak cukup, terkadang orang tua merasa paling tahu yang terbaik untuk anaknya," kata Halimah.

Baca Juga: Ingin Putuskan Rantai Toxic Parenting, Ini Perjalanan Halimah Dailyjour

Orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, tetapi cara mewujudkannya terkadang justru melukai batin anak.

Waspadai, luka batin masa kecil atau inner child akan tumbuh menjadi trauma yang abadi hingga anak beranjak dewasa.

Komunikasi terbuka dan berdiskusi tentang kebutuhan anak dengan melibatkan pendapatnya juga tidak kalah penting.

"Justru ketika orang tua merasa paling tahu apa yang tebaik untuk anaknya, jebakan toxic parenting ada di situ," tutur Halimah.

Dampak toxic parenting

Selain masa kini, lanjut Halimah, toxic parenting dapat berdampak secara tidak langsung pada masa depan anak.

"Toxic parenting itu enggak ngefek langsung atau bikin down saat itu juga. Tetapi bisa ketika dia remaja, biasanya ketika umur 12-13 tahun," papar Halimah.

Pada masa transisi terebut, anak yang beranjak remaja mulai menunjukkan perubahan perilaku negatif atau nakal akibat salah pola asuhnya.

Baca Juga: Pengaruhi Jangka Panjang, Begini Dampak Toxic Parenting pada Anak

Jadi, penting bagi setiap orang tua mewaspadai jebakan toxic parenting yang berdampak negatif pada anak, ya, Kawan Puan. (*)