Serafi Unani Ceritakan Tantangannya Berkarier sebagai Atlet, dari Cibiran hingga Cedera

Ratu Monita - Jumat, 22 April 2022
Cerita Serafi Unani dalam meraih mimpi.
Cerita Serafi Unani dalam meraih mimpi. Dok Instagram @unaneserafi

Parapuan.co - Dalam perjalanan meraih mimpi, tak sedikit dari kita yang harus menghadapi banyaknya perkataan buruk atau komentar dari orang lain.

Tak jarang ungkapan tersebut membuat kita merasa goyah, bahkan ragu atas mimpi dan tujuan yang ingin dicapai.

Hal serupa juga dialami oleh Serafi Unani, seorang mantan atlet sprinter asal Papua yang pernah berlaga di ajang internasional PON dan SEA Games.

Selama menjadi atlet sudah banyak pretasi yang ia raih, termasuk ia memenangkan medali emas di PON 2012 dan juga SEA Games 2011.

Dalam acara Kongres Parapuan Nusantara, Jumat (22/4/2022) di Sesi Parapuan dan Kebebasan, perempuan berusia 33 tahun yang kini bekerja sebagai pegawai PT Terminal Teluk Lamong menceritakan tantangannya dalam berkarier sebagai atlet. 

Serafi menceritakan, di awal perjalanan kariernya sebagai atlet ia sempat merasa ragu. 

"Itu saya rasakan di awal, apalagi saya di Jawa Timur sebagai pendatang, waktu masuk ke tim Jawa Timur pun saya satu-satunya orang Papua. Cibiran-cibiran negatif itu banyak sekali," jelasnya. 

Ia menjelaskan bahwa di awal kariernya, ada banyak pihak yang berusaha untuk mematahkan mimpinya dengan dalih kondisi fisiknya yang berbeda dibandingkan sprinter lainnya.

"Yang mematahkan mimpi saya itu banyak, ada yang datang langsung kayak 'emangnya kamu bisa apa?' 'kamu tuh pendek' 'kamu bukan sprinter' 'kamu enggak akan bisa deh sampai level nasional karena ukuran badanmu tidak sesuai dengan sprinter'," jelasnya.

Baca Juga: Entrepreneur Niluh Djelantik: Berbisnis Itu Harus Punya Tujuan

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh