Menurut Riset, Ini Faktor yang Berpengaruh terhadap Kepercayaan Diri Perempuan

Alessandra Langit - Selasa, 19 April 2022
Menurut riset Parapuan, ini faktor yang berpengaruh kepada kepercayaan diri perempuan
Menurut riset Parapuan, ini faktor yang berpengaruh kepada kepercayaan diri perempuan Freepik

Menurut riset PARAPUAN, untuk menutupi rasa tidak percaya diri mereka, responden mengaku setidaknya pernah melakukan diet ketat (24,3%).

Selain itu, responden juga pernah minum obat pelangsing (23,1%) untuk menurunkan berat badan.

Responden juga sering melakukan rebonding/smoothing (16,7%) untuk mengubah penampilannya.

Faktor seputar berat badan dan jenis rambut, khususnya bagi pemilik rambut bergelombang, terbukti sering membuat perempuan merasa "beda" dan tidak percaya diri.

Dilain sisi, solusi dalam bentuk tindakan yang sering dilakukan responden dalam membangkitkan kembali kepercayaan diri adalah memilih affirmasi positif pada diri sendiri (46,7%).

Sementara sebagian responden juga menjawab menjalankan pola hidup sehat dengan persentase 22,7%.

Hal ini menjadi perhatian karena kampanye soal body positivity tidak hanya menyasar soal penampilan namun juga diikuti rasa peduli pada kondisi kesehatan.

Rasa tidak percaya diri tentu saja dapat membuat perempuan tidak mampu tampil apa adanya.

Perempuan sering melakukan banyak hal untuk mengubah penampilannya sesuai standar kecantikan.

Baca Juga: Pretty Privilege, Menurut Riset Ini Alasan Mengapa Perempuan Berpenampilan Menarik Lebih Disukai di Tempat Kerja

Sebagian besar responden tidak berani tampil apa adanya karena takut tidak mendapatkan kesempatan yang lebih luas, terutama dalam kariernya (41,6%).

Tak hanya itu, sebagian responden juga takut di-bully (34,6%) dan takut tidak diterima di lingkungan sekitar (27,6%).

Hasil riset tersebut sejalan dengan temuan sebelumnya yang menunjukkan bahwa faktor eksternal adalah alasan terbesar responden tidak percaya diri.

Kawan Puan, melihat hasil riset PARAPUAN ini, kepercayaan diri perempuan menjadi hal yang krusial dan penting untuk diperhatikan.

Pasalnya, rasa tidak percaya diri yang datang dari faktor eksternal dapat menyebabkan dampak pada kesehatan mental perempuan.

Penting untuk Kawan Puan ketahui bahwa standar kecantikan di masyarakat dibangun dari pandangan sistem patriarki yang masih dianut masyarakat global.

Mencintai diri sendiri merupakan tindak tegas yang dapat perempuan lakukan untuk mematahkan ekspektasi lingkungan patriarki terhadap tubuh perempuan.

Kawan Puan, ingat, kamu punya kendali penuh terhadap tubuh dan pikiranmu, termasuk membangun afirmasi positif terhadap tubuhmu.

Yuk, bersama-sama mulai menerima dan melimpahkan cinta kepada tubuh kita sendiri!

Baca Juga: Menurut Riset Diri Sendiri Menjadi Pengkritik Fisik Paling Besar, Mengapa?

(*)

Sumber: RISET PARAPUAN
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda