Advertorial

Mengenal Saham Blue Chip 2022, Aman atau Tidak untuk Investasi?

Erlangga Satya Darmawan - Selasa, 29 Maret 2022
Ilustrasi saham blue chip
Ilustrasi saham blue chip Dok. Shutterstock/IQoncept

Karena karakteristiknya yang stabil dan likuid, saham blue chip 2022 direkomendasikan untuk dibeli oleh investor. Selain itu, emiten yang terdaftar pada indeks LQ45 juga biasanya sudah punya kredibilitas dan kemampuan dalam menghadapi dinamika pasar. Dengan begitu, nilai harga saham blue chip cenderung minim risiko terjun bebas atau perusahaannya pailit.

Saham blue chip 2022 juga dapat digunakan oleh investor untuk berinvestasi dalam jangka panjang. Sebab, nilai saham ini cenderung mengalami peningkatan seiring waktu.

Dilansir dari laman Axio88, emiten saham blue chip juga memberikan dividen kepada investor tiap tahun. Dividen dapat menjadi keuntungan tambahan bagi investor.

Risiko berinvestasi blue chip

Meski cenderung stabil, investasi saham blue chip juga tetap memiliki risiko kerugian seperti instrumen lain. Pada awal masa pandemi Covid-19, misalnya, saham blue chip mengalami penurunan nilai.

Baca Juga: Cocok untuk Investor Pemula, Ini Kelebihan dan Kekurangan Saham Blue Chip

Kabar baiknya, penurunan nilai pada saham blue chip tidak sedalam seperti saham-saham lain. Bahkan, penurunannya lebih rendah dari nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Bila investor jeli, momen penurunan saham blue chip bisa dijadikan waktu tepat untuk membelinya. Sebab, nilai saham tersebut berpotensi membaik sehingga dapat mendatangkan keuntungan dari selisih nilai.

Itulah penjelasan seputar saham blue chip 2022 di Indonesia. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin berinvestasi di instrumen saham.

Disclaimer : setiap investasi berpotensi menimbulkan imbal hasil keuntungan serta risiko kerugian. Oleh karena itu, sebelum memulai, pahami seluk-beluk instrumen investasi.