Advertorial

Malaysia Jadi Destinasi Program Bayi Tabung Favorit, Kenapa?

Fathia Yasmine - Rabu, 30 Maret 2022
Laboratorium Embriology Lengkap
Laboratorium Embriology Lengkap Dok. Alpha IVF

Parapuan.co – Infertilitas merupakan gangguan reproduksi yang membuat pasangan sulit mendapat keturunan secara alami. Kondisi ini bisa dialami oleh laki-laki dan perempuan karena berbagai faktor, mulai dari gangguan kesehatan, kelainan sistem reproduksi, hingga gaya hidup.

Berdasarkan data Perhimpunan Fertilisasi In Vitro di Indonesia (Perfitri) 2018, angka fertilitas di Indonesia berada pada kisaran 12-15 persen atau sekitar tiga juta pasangan infertil di seluruh wilayah. Seiring bertambahnya usia, maka risiko infertilitas pun semakin tinggi.

Pada perempuan, kemungkinan infertilitas tertinggi berada pada usia 40-44 tahun dengan persentase 64 persen. Sementara pada usia lebih muda, seperti 35-39 tahun dan 30-34 tahun, risiko infertilitas berada di level yang lebih rendah dengan persentase 30 persen dan 15 persen.

Meski demikian, pasangan dengan kondisi ini tidak perlu khawatir akan masalah keturunan. Sebab, sudah banyak teknologi terkini yang bisa membantu proses kehamilan, salah satunya adalah program bayi tabung.

Baca Juga: 6 Tips Memasak Cepat Ayam Kecap Pedas Manis untuk Menu Buka Puasa

Sebagai informasi, in-vitro fertilization (IVF) atau program bayi tabung merupakan metode untuk menyatukan sel telur dan sperma di luar tubuh manusia. Metode ini dilakukan dengan bantuan laboratorium.

Proses bayi tabung dimulai dengan pemeriksaan kondisi fisik dan hormon dari pihak laki-laki maupun perempuan. Setelah keduanya diketahui sehat serta berada dalam kondisi optimal, selanjutnya dilakukan stimulasi ovarium.

Langkah ini bertujuan agar ovarium memproduksi lebih dari satu sel telur sehingga bisa difertilisasi bersama sperma di laboratorium. Nantinya, perkembangan sel telur akan terus diamati sampai berada di tahap siap untuk di ambil atau matang.

Setelah sel telur dan sperma berhasil diubah menjadi embrio, calon janin akan dibiarkan berkembang di tempat khusus selama lima sampai tujuh hari. Apabila embrio berhasil bertahan, maka embrio siap dipindahkan ke dalam rahim.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Mukena Cantik Warna Putih, Cocok Dipakai di Bulan Ramadan

Penulis:
Editor: Sheila Respati