Nani Zumilnarni, Pendiri Pemberdayaan Perempuan Kepala Rumah Tangga

Aulia Firafiroh - Senin, 14 Maret 2022
Sosok Nani Zulminarni
Sosok Nani Zulminarni Parapuan

Dari situlah, Nani mulai menikmati pekerjaannya sebagai pekerja sosial.

"Nah, saya mulai disitu sebagai pendamping lapangan di Jawa Barat, Riau, dan beberapa tempat di Indonesia," ujar perempuan alumni magister North Carolina State University Amerika Serikat jurusan sosiologi ini.

Awalnya, Nani mengaku tidak paham mengenai isu aktivisme perempuan.

"Saya meniti perjalanan saya, dari tidak paham dan akhirnya benar-benar paham. Karena tujuan saya waktu itu, terjun ke dunia aktivisme perempuan ya memang hanya untuk bekerja saja," cerita perempuan yang dahulu mengambil jurusan perikanan saat menempuh pendidikan S1.

Ia juga berkeluh kesah bagaimana susahnya dahulu mencari pekerjaan karena dirinya mengenakan jilbab.

"Sebelum lulus kuliah pun orang tua saya tidak bisa membiayai sekolah saya. Jadi saya harus bekerja. Mau bekerja di pekerjaan yang menghasilkan uang sekalipun, orang nggak ada yang menerima. Ya, cukuplah untuk biaya hidup sendiri pada saat itu," cerita Nani.

Ketekunan Nani di dunia aktivisme perempuan membuahkan hasil. Pada tahun 1995, ia akhirnya naik jabatan menjadi direktur.

"Mulai dari pendamping lapang, kemudian saya menjadi supervisor. Lalu saya mendapat beasiswa dari Bappenas. Kemudian pada tahun 1995, saya menjadi Direktur lembaga ini," kata Nani. 

Namun, pada tahun 2000, ia harus kehilangan karier yang sudah dibangunnya karena pandangan orang soal perceraian.

Baca juga: Napak Tilas Nadia Yustina, Perempuan Pegiat Pengembangan Bisnis Hiburan dan Musik

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh