Catat! Ini 4 Tips Membangun Kebiasaan Digital yang Sehat untuk Anak

Aghnia Hilya Nizarisda - Sabtu, 12 Maret 2022
Tips agar anak punya kebiasaan digital yang sehat dan tak kecanduan gadget.
Tips agar anak punya kebiasaan digital yang sehat dan tak kecanduan gadget. Freepik

Parapuan.co - Tak dimungkiri, ada sebagian orang tua yang merasa kebingungan ketika harus berurusan dengan dilema teknologi pada anak.

Kebingungan ini terkadang membuat orang tua memilih menutup mata terhadao interaksi anak-anak mereka secara online.

Namun, sebagai orang tua, hal ini tidak bisa dibiarkan. Terutama karena anak tetap akan memerlukan sosok untuk melatih dan membimbing mereka.

Nah, berikut adalah 4 tips untuk menumbuhkan dan membangun kebiasaan digital yang sehat dan baik pada anak-anakmu. Yuk, simak!

1. Tetapkan Aturan

Setelah anak memiliki perangkat dan akun media sosial, mereka mungkin akan melakukan beberapa kenakalan kecil.

Sebelum mereka dapat melakukannya, pertimbangkan untuk membuat aturan ketat akan hal ini.

Jika Kawan Puan masih bingung, tidak ada salahnya untuk mengadopsi aturan dan strategi pengontrol lalu lintas udara. Seperti apa cara kerjanya?

Jika pengawas lalu lintas udara melakukan kesalahan yang tidak mengakibatkan kematian, mereka akan memiliki waktu 24 jam untuk melaporkan kesalahan tersebut tanpa risiko hukuman.

Baca Juga: Kebiasaan Makan Keluarga Ternyata Pengaruhi Pola Makan Anak, Ini Saran Ahli

Menerapkan aturan serupa akan memungkinkan anak-anak untuk melaporkan serta mengakui kesalahan mereka dan belajar dari kesalahan tersebut.

2. Sesekali, Biarkan Anak Menjadi Guru

Dunia teknologi terus berputar dengan sederet perkembangan.

Jadi, jika kamu tidak terlalu paham tentang sebuah produk teknologi, maka tidak ada salahnya untuk meminta si kecil untuk menunjukkan fitur-fiturnya dan menjelaskan ideologi di baliknya.

Momen ini adalah kesempatan bagi si kecil untuk berbagi pengalaman media sosialnya dengan orang tua mereka.

Sementara itu, bagi kamu sebagai orang tua, ini adalah momen untuk berbagi kebijaksanaan dan pengalaman hidup dengannya.

Jadi, jangan pernah melewatkan kesempatan untuk membiarkan anak-anak mengajarimu sesuatu.

Hal ini akan memungkinkan mereka untuk membuka reseptor atau penerimaan mereka terhadap kata-kata bijak kamu.

3. Mendukung Kehidupan yang Seimbang

Baca Juga: Ketahui Dampak Negatif Kurang Tidur bagi Anak yang Perlu Diwaspadai

Ada banyak penelitian di luar sana tentang manfaat menyeimbangkan kehidupan online dengan kehidupan offline.

Ada manfaat kesehatan mental dan fisik yang luar biasa yang terkait dengan gerakan, alam bebas, dan duduk serta merenungkan hari yang telah berlalu.

Intinya adalah, Kawan Puan tetap bisa terkoneksi secara online, tetapi jangan juga kehilangan salah satu hal terpenting dalam hidup kamu.

Pasalnya, penting untuk berbicara dengan anak-anak tentang penggunaan teknologi yang perlu untuk diakuisisi secara bertahap.

Tak ada salahnya untuk menghabiskan waktu berdiskusi topik-topik ini bersama si buah hati agar mereka mereka sadar akan minat kamu pada kebiasaan digital dan online mereka.

Poin-poin diskusi ini sangat mungkin atau untuk membantu anak dalam mengatasi dilema media sosial yang kini telah berevolusi secara masif.

4. Mengarahkan ke Aplikasi yang Produktif

Tidak dapat dipungkiri memang, dunia online memiliki banyak pernak-pernik yang perlu diantisipasi dengan bijak.

Baca Juga: Stop Kebiasaan Sembunyikan Sayuran di Makanan Anak, Begini Cara Mengatasinya

Dalam hal ini, peran orang tua menjadi sangat sentral dalam memastikan bahwa si kecil dapat menikmati manfaat terbaik dari teknologi terkoneksi ini.

Kamu bisa mendaftarkan buah hati kamu kursus online apa pun itu, misalnya belajar bahasa Mandarin online di LingoAce.

LingoAce adalah platform EdTEch kelas global yang berhasil menciptakan suasana belajar bahasa Mandarin yang optimal - autentik, menarik, efektif, nyaman, dan transparan.

Platform e-learning mengembangkan aplikasi dan software belajar mereka sendiri untuk memastikan pengalaman belajar yang imersif dan optimal.

Setiap murid nantinya akan belajar dalam kelas dengan jumlah peserta yang eksklusif agar tiap peserta didik bisa mendapatkan fokus dan perhatian yang cukup dari para guru native speaker.

Sesi belajarnya juga berlangsung selama 55 menit untuk murid remaja dan 25 untuk mereka yang masih kecil.

Penasaran dengan berbagai fitur terbaik lainnya dari LingoAce? Yuk daftarkan si buah hati kamu sekarang juga mumpung masih ada kelas free trial. Ditunggu ya!

Sumber: Press Release
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda