Putra Acha Sinaga Diopname Alami Wheezing, Kenali Gejala Napas Berbunyi Pada Anak

Maharani Kusuma Daruwati - Jumat, 11 Maret 2022
Anak pertama Acha Sinaga alami Wheezing, apa itu?
Anak pertama Acha Sinaga alami Wheezing, apa itu? Instagram/achasinaga

Parapuan.co - Kabar kurang menyenangkan datang dari mantan artis FTV Acha Sinaga.

Kini, Acha tengah merasa sedih dan khawatir akan kesehatan putra semata wayangnya, Lucas yang sedang dirawat di rumah sakit.

Lewat unggahan di Instagramnya, istri Andy Ambarita ini pun membagikan yang dialami putranya.

Lucas diketahui sudah 3 kali harus dibawa ke UGD rumah sakit karena kesulitan bernapas dan napasnya berbunyi.

"I dont know where to begin.. yg jelas ini salah satu waktu terberat bagi kami, 3 trips to Emergency Hospital in the middle of the night within a week. Awalnya Lucas hanya anget namun kami dengar nafasnya bunyi, karna ngga ada GP yang available kami disarankan untuk bawa ke ER," cerita Acha Sinaga.

Setelah diperiksa, ternyata putra pertama Acha tersebut didiagnosis menderita wheezing atau mengi.

"Ketika sampai ternyata aku dan Lucas langsung didulukan masuk (tumben karna biasanya harus nunggu 3-4 jam dulu) ternyata Lucas ada kesulitan bernapas, yang disebut Wheezing. Bisa digoogle untuk lebih jelasnya. Setelah esoknya membaik dan diperbolehkan pulang dengan medication yg diberikan, Lucas terlihat sehat dan aktif seperti biasa. Namun beberapa hari kemudian, Wheezing lagi. ER lagi. Membaik lagi, pulang," jelasnya.

Meski sudah beberapa kali ke UGD dan bisa pulang, namun baru-baru ini putranya mengalami mengi yang cukup parah hingga harus diopname.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Olahraga untuk Penderita Asma Beserta Manfaatnya

"Puncaknya di malam ulang tahunnya kami mendengar Wheezing yang cukup parah akhirnya kami bawa Lucas kembali ke ER, dan akhirnya sekarang diopname untuk terus diobservasi dan dimonitor. Karena pandemi, orangtua yg diijinkan menjaga hanya 1 jadi aku dan Andy harus bergantian. Walaupun begitu kami sangat bersyukur kepada Tuhan untuk fasilitas kesehatan seperti ini, bersyukur atas kesehatan kami, atas bertambahnya umur 1 tahun bagi Lucas, atas kebaikan hati orang-orang terdekat kami yang tiada habisnya. All I can say is: God is good, all the time," ungkapnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Maria Dyer A S (@achasinaga)

Lalu apa sebenarnya wheezing atau mengi seperti yang dialami Lucas tersebut?

Mengutip dari Cleveland Clinic, wheezing atau mengi adalah suara seperti peluit melengking atau derak kasar yang kamu dengar ketika jalan napas tersumbat sebagain. Mungkin tersumbat karena reaksi alergi, pilek, bronkitis atau alergi.

Mengi juga merupakan gejala asma, pneumonia, gagal jantung dan banyak lagi. Itu bisa hilang dengan sendirinya, atau bisa jadi merupakan tanda kondisi serius.

Beberapa mengi hanya dapat didengar dengan stetoskop, tetapi seringkali dapat didengar dengan telinga manusia.

Mengi lebih jelas saat kamu menghembuskan napas (menghembuskan napas), tetapi juga dapat terdengar saat kamu menarik napas (menghirup). Nada mengi dapat bervariasi tergantung pada bagian mana dari sistem pernapasan yang tersumbat atau menyempit.

Gejala Mengi Pada Anak

Mengutip dari stlouischildrens.org, berikut ini tanda dan gejala mengi pada anak:

Baca Juga: Selain Bantu Mencegah Asma, Ini 4 Manfaat Pohon bagi Kesehatan Fisik

- Suara napas yang bernada tinggi dan kencang

- Suara mendengkur atau bersiul

- Kamu dapat mendengarnya dengan baik saat anak bernapas

- Gunakan panduan ini hanya jika anak belum didiagnosis menderita asma

Penyebab Mengi

Suara siulan pada mengi terjadi ketika udara bergerak melalui saluran udara yang menyempit, seperti cara peluit atau seruling membuat musik.

Banyak masalah kesehatan yang dapat menyebabkan mengi , termasuk:

1. Bronkiolitis

Ini adalah penyebab utama dalam 2 tahun pertama kehidupan. Bronkiolitis memuncak pada 6-12 bulan. Ini adalah infeksi virus (biasanya RSV) pada saluran udara kecil. Saluran udara kecil ini disebut bronkiolus.

Baca Juga: 5 Obat Alami Atasi Asma, Mulai dari Bawang Putih hingga Jahe

2. Asma

Ini adalah penyebab utama setelah usia 2 tahun. Serangan asma pertama mungkin sulit didiagnosis. Asma didefinisikan sebagai serangan mengi yang berulang.

3. Menghirup Benda Asing (Serius)

Kecurigaan ini ketika ada serangan batuk, tersedak, dan mengi yang tiba-tiba. Petunjuknya adalah mengi hanya terdengar di satu sisi. Contoh umum dari benda yang dihirup adalah kacang tanah dan biji-bijian. Usia puncak adalah 1 sampai 4 tahun.

3. Suara Hidung

Ketika hidung tersumbat, itu bisa menghasilkan beberapa suara siulan. Ini bisa terjadi selama pilek atau dengan alergi hidung. Tidak seperti mengi, pernapasannya tidak kencang. Juga, pembilasan hidung dengan garam akan membuat suara hilang.

Kapan harus ke dokter?

Temui dokter atau penyedia layanan kesehatan jika mengi baru, jika terus datang kembali, atau jika disertai dengan salah satu gejala berikut:

  • Sesak napas.
  • Batuk.
  • Dada sesak atau nyeri dada.
  • Demam.
  • Pernafasan cepat.
  • Pembengkakan yang tidak dapat dijelaskan pada kaki atau tungkai.
  • Kehilangan suara.
  • Pembengkakan pada bibir atau lidah.
  • Semburat kebiruan di sekitar kulit, mulut, atau kuku.

(*)

 

3 Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Selama Menjalankan Ibadah Haji di Tanah Suci