Kesehatan Reproduksi Perempuan, Ini Cara Menjaga Keseimbangan pH Vagina

Ratu Monita - Minggu, 6 Maret 2022
Kesehatan reproduksi perempuan mengenai pH vagina.
Kesehatan reproduksi perempuan mengenai pH vagina. spukkato

Parapuan.co - Salah satu hal yang memengaruhi kondisi kesehatan reproduksi perempuan adalah kadar pH vagina

pH sendiri merupakan kependekan dari power of hydrogen yang artinya adalah derajat keasaman. 

Nilai pH berkisar antara 1 hingga 14 dengan larutan yang nilai pH-nya 7 adalah air murni karena bersifat netral.

Sementara, larutan yang memiliki pH di bawah 7 bersifat asam dan yang lebih dari 7 bersifat basa. 

Dengan kata lain, semakin rendah kadar pH suatu cairan, maka sifatnya semakin asam dan begitu pula yang sebaliknya. 

Tingkat pH bervariasi di seluruh tubuh, khusus vagina secara alami bersifat asam dengan kadar pH berada di rentang 3,8 hingga 4,5.

Faktor keasaman pada vagina ini penting untuk menjaga kesehatan reproduksi perempuan, khususnya dalam hal keseimbangan bakteri baik di dalam vagina.

Dengan kadar pH tersebut memungkinkan bagi bakteri baik di vagina dapat tumbuh subur.

Bakteri yang tidak berbahaya ini, bersama dengan keputihan, menjaga kesehatan organ kewanitaan yakni vagina agar tetap bersih dan bebas infeksi.

Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Penyebab pH Vagina Tidak Seimbang

Kawan Puan, apabila keseimbangan antara bakteri baik dan jahat terganggu, maka perempuan berisiko mengalami masalah kesehatan reproduksi perempuan berupa bacterial vaginosis.

Oleh karena itu, sangat penting menjaga pH vagina agar tetap seimbang, dan cara yang bisa dilakukan pun tidak terlalu sulit. 

Dikutip dari laman Very Well Health, berikut cara menjaga pH vagina agar tetap seimbang.

1. Mengonsumsi makanan kaya probiotik

Pola makan yang baik berperan penting terhadap kesehatan, termasuk dalam menjaga kesehatan organ kewanitaan.

Untuk menjaga keseimbangan pH vagina, disarankan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung probiotik.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di International Journal Environmental Research Public Health, probiotik dianggap aman dan menawarkan manfaat untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan dapat menyeimbangkan tingkat pH vagina.

Oleh karena itu, cobalah mengonsumsi makanan hasil fermentasi seperti yoghurt, susu kefir, tape, acar, dan kimchi agar jumlah probiotik dalam tubuh tetap terjaga.

Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Mengenal Penyebab Pendarahan Vagina

2. Minum air putih yang cukup

Minum banyak air dapat membantu membuang racun dan mengatur ekosistem vagina.

Pasalnya, saat seseorang kekurangan air putih bahkan hingga dehidrasi, maka ia dapat mengalami gatal di sekitar vagina atau memperburuk infeksi jamur.

3. Mengelola stres

Stres dapat meningkatkan kadar kortisol yang dapat mengganggu keseimbangan asam-basa di vagina.

Oleh sebab itu, dianjurkan mengelola stres dengan memerhatikan hal-hal yang berada di luar kendali kita. 

4. Mengurangi konsumsi gula

Selain menambah asupan probiotik, Kawan Puan juga perlu mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gula.

Karena, mengonsumsi gula terlalu banyak dapat menyebabkan tingkat pH yang lebih tinggi atau memicu pertumbuhan ragi.

Oleh karena itu, kamu bisa mengurangi menyantap makanan yang banyak mengandung gula seperti camilan manis, roti, dan lainnya agar pH vagina tetap seimbang.

Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Kenali 7 Tanda Vagina Tidak Sehat

5. Menghindari douching

Dalam upaya menjaga keseimbangan pH vagina, dianjurkan untuk tidak melakukan pembersihan vagian hingga bagian dalam atau douching

Bagi sebagian besar penyedia layanan kesehatan bahkan tidak merekomendasikannya karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan pH dan mengganggu flora normal.

Karena, douching dapat memperburuk infeksi dengan mendorong bakteri ke dalam rahim, saluran tuba, dan ovarium, sehingga berisiko menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Kawan Puan, itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi perempuan, khususnya pH vagina agar tetap seimbang. Yuk coba terapkan tips tersebut! (*)

Sumber: Very Well Health
Penulis:
Editor: Arintya

Rutin Lakukan Donor Darah? Ini Manfaatnya untuk Fisik dan Mental