Moorissa Tjokro, Insinyur Perempuan Cruise yang Pernah Kerja di NASA hingga Tesla

Aghnia Hilya Nizarisda - Rabu, 2 Maret 2022
Insinyur perempuan indonesia yang berkarier go international, Moorissa Tjokro.
Insinyur perempuan indonesia yang berkarier go international, Moorissa Tjokro.

Perempuan yang gemar menulis ini berkisah, apa yang dikerjakannya saat di Tesla mencakup computer vision, misal bagaimana mobil itu melihat dan mendeteksi lingkungan sekitar.

"Apa ada mobil di depan kita? Tempat sampah di kanan kita? Gimana bisa bergerak atau namanya control and behavior planning, untuk ke kanan, ke kiri, manuver dengan cara tertentu," ujarnya.

Pasalnya, fitur full-self-driving adalah salah satu proyek terbesar Tesla yang merupakan tingkat tertinggi dari sistem autopilot, di mana pengemudi tak perlu menginjak rem dan gas.

Perempuan yang sudah tinggal di Amerika sejak 2011 ini mengaku, proses penggarapan fitur tersebut sulit dan memakan jam kerja yang sangat panjang.

Bertugas mengevaluasi perangkat lunak autopilot dan pengujian serta meningkatkan kinerja mobil, perempuan yang juga hobi melukis ini bisa bekerja 60 sampai 70 jam seminggu.

Sebelum dipercaya untuk masuk proyek besar tersebut pada 2020, Moorissa yang bekerja untuk Tesla sejak 2018 bekerja sebagai data scientist dan menangani perangkat lunak mobil.

Menariknya, sebelum tiga tahun lebih bekerja di perusahaan mobil listrik, Moorissa Tjokro berdedikasi selama 6 tahun di NASA Goddard Space Flight Center.

Moorissa bekerja sebagai machine learning researcher pada penelitian tentang perubahan iklim di Samudra Atlantik Utara dan Selatan 100+ tahun dari data dan simulasi yang diamati.

Rupanya, pencapaian perempuan yang juga pernah bekerja di PBB ini tidak lepas dari dukungan keluarga, terutama sang ayah yang menginspirasinya. 

Baca Juga: Dirikan Media Sendiri, Najwa Shihab Ungkap Itu Momen Menakutkan Untuknya

Sumber: Kompas.com,LinkedIn
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda