Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Gaya Hidup Frugal dan Minimalis

Ardela Nabila - Rabu, 2 Maret 2022
Perbedaan gaya hidup minimalis dan frugal.
Perbedaan gaya hidup minimalis dan frugal. Doucefleur

Parapuan.co - Penggunaan istilah minimalism dan frugal living sering kali dipakai secara bergantian untuk menggambarkan gaya hidup hemat.

Walaupun sama-sama memiliki pengaruh terhadap kondisi finansial seseorang, keduanya sebenarnya memiliki fokus yang berbeda.

Menurut Samuel Ray, HR Professional dan Content Creator yang telah menerapkan gaya hidup frugal selama bertahun-tahun, minimalism dan frugal living memiliki sejumlah perbedaan.

Dalam sebuah kesempatan wawancara bersama PARAPUAN, Ko Sam, sapaan akrab Samuel Ray, menjelaskan bahwa keduanya memiliki fokus yang berbeda.

Gaya hidup minimalis fokus pada tujuan untuk mencapai ketenangan batin dengan menghilangkan keterikatan pada benda di sekitar, sedangkan gaya hidup frugal fokus pada tujuan finansialnya.

“Jadi bagaimana kita tidak lagi FOMO (fear of missing out), tidak lagi kepengin ganti gadget, punya furniture banyak di rumah, punya baju yang berlebihan jumlahnya,” ujar Ko Sam kepada PARAPUAN beberapa waktu lalu.

“Tapi betul-betul menyayangi benda-benda yang kita miliki, sehingga kita punya rasa tenang dan cinta yang sungguh-sungguh terhadap benda tersebut,” lanjutnya.

Sederhananya, gaya hidup minimalis berarti kamu hanya membeli barang yang memang dibutuhkan dan memiliki nilai.

Sementara itu, frugal living pada prinsipnya masih beriringan dengan gaya hidup minimalis, yakni membeli barang-barang yang hanya mendatangkan kebahagiaan dan membawa keuntungan.

Baca Juga: Frugal Living, Gaya Hidup Hemat yang Sebaiknya Diterapkan Anak Muda

Hanya saja, tujuan dari menerapkan gaya hidup frugal berbeda dengan gaya hidup minimalis.

Frugal living fokus pada bagaimana seseorang dapat mengatur keuangannya dan hidup hemat guna mencapai tujuan finansial tertentu.

Umumnya, gaya hidup ini diterapkan oleh mereka yang ingin mencapai kebebasan finansial, yaitu kondisi di mana seseorang tak lagi harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena telah memiliki penghasilan pasif.

Seseorang yang sudah bebas secara finansial bisa menghidupi dirinya dari hasil investasi dan tabungan, sehingga ia tak lagi bekerja untuk sekadar mendapatkan uang.

“Tapi frugal living itu fokusnya lebih kepada tujuan finansialnya. Jadi, selain kita mindful terhadap spending kita, terhadap benda-benda yang kita beli, kita juga mindful terhadap keuangan kita,” jelas Ko Sam.

“Pada dasarnya frugal living mengambil satu langkah lagi, tidak hanya memikirkan sisi spiritualnya saja, tetapi juga sisi finansialnya,” pungkas HR Professional yang menerapkan frugal living untuk mencapai kebebasan finansial di usia 35 tahun itu.

Berdasarkan penjelasan Ko Sam, dapat disimpulkan bahwa minimalism dan frugal living justru merupakan dua gaya hidup yang dapat melengkapi satu sama lain.

Keduanya sama-sama bisa membantumu mengatur kondisi keuangan yang lebih baik lagi.

Baca Juga: 5 Manfaat Frugal Living, Gaya Hidup Hemat yang Bisa Bantu Capai Tujuan Finansial

Kawan Puan, itulah penjelasan singkat mengenai perbedaan gaya hidup minimalis dan frugal yang kerap dianggap sama, tetapi ternyata memiliki tujuan yang berbeda, ya. (*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda