Catat! Ini 7 Kekurangan Gizi yang Paling Sering Dialami Manusia

Anna Maria Anggita - Minggu, 27 Februari 2022
Kekurangan gizi yang paling umum bagi tubuh manusia
Kekurangan gizi yang paling umum bagi tubuh manusia Nataliia Nesterenko

Parapuan.co - Tubuh manusia membutuhkan berbagai nutrisi agar fungsi tubuh berjalan dengan normal.

Apabila kekurangan gizi, maka aktivitas harian akan terganggu.

Perlu diketahui pula bahwa ada beberapa kekurangan gizi yang paling sering dialami oleh manusia.

Dilansir dari Healthline, berikut ini tujuh kekurangan gizi yang terjadi pada tubuh, simak ya!

1. Kekurangan zat besi

Zat besi adalah mineral penting bagi tubuh, yang juga merupakan komponen besar sel darah merah, di mana ia mengikat hemoglobin dan mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh.

Dua jenis zat besi makanan adalah:

- Zat besi hem, jenis besi ini diserap dengan sangat baik oleh tubuh, biasanya ditemukan dalam makanan hewani, dengan daging merah yang mengandung jumlah yang sangat tinggi.

- Zat besi non-heme, yang penyerapannya tidak semudah besi heme. Umumnya zat besi non-heme ditemukan pada makanan hewani dan nabati.

Baca Juga: Jangan Disamakan, Berikut Ini Perbedaan Underweight, Stunting, dan Wasting

Orang yang kekurangan zat besi, umumnya akan mengalami anemia, yang mana jumlah sel darah merah dan kemampuan darah untuk membawa oksigen turun.

Gejala biasanya termasuk kelelahan, kelemahan, sistem kekebalan yang melemah, dan gangguan fungsi otak

2. Kekurangan yodium

Kekurangan gizi berikutnya yang umum terjadi adalah yodium.

Yodium adalah mineral penting untuk fungsi tiroid normal dan produksi hormon tiroid.

Hormon tiroid terlibat dalam banyak proses bagi keberlangsungan hidup manusia seperti pertumbuhan, perkembangan otak, dan pemeliharaan tulang, serta mengatur tingkat metabolisme tubuh.

Seseprang yang kekurangan yodium akan mengalami pembesaran kelenjar tiroid, juga dikenal sebagai gondok.

Tak hanya itu saja, kekurangan yodium juga dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, sesak napas, dan penambahan berat badan.

Baca Juga: 4 Penyebab Malnutrisi pada Anak, Bisa Akibat Pola Makan hingga Kondisi Perang

Lebih buruknya lagi, kekurangan yodium yang parah terkait dengan bahaya serius, terutama pada anak-anak, karena dapat menyebabkan keterbelakangan mental dan kelainan perkembangan.

3. Kekurangan vitamin D 

Orang dewasa yang kekurangan vitamin D mungkin mengalami kelemahan otot, keropos tulang, dan peningkatan risiko patah tulang.

Pada anak-anak, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan dan tulang lunak (rakhitis).

Agar terhindar dari berbagai risiko tersebut, alangkah baiknya mencukup kebutuhan vitamin D.

Pasalnya, vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak yang berfungsi seperti hormon steroid dalam tubuh.

Vitamin D berjalan melalui aliran darah dan masuk ke dalam sel, memberitahu mereka untuk mengaktifkan atau menonaktifkan gen. 

Vitamin D diproduksi dari kolesterol di kulit saat terpapar sinar matahari.

4. Kekurangan kalsium

Baca Juga: Kenali Jenis-Jenis Malnutrisi, Termasuk Kekurangan Maupun Kelebihan Gizi

Kalsium sangat penting untuk setiap sel dalam tubuh, karena bagus untuk mineralisasi tulang dan gigi, terutama selama masa pertumbuhan yang cepat, serta pemeliharaan tulang.

Oleh sebab itu, orang perlu mencukupi kebutuhan kalsium.

Sebab, mereka yang kekurangan kalsium akan lebih mudah mengalami osteoporosis, yang ditandai dengan tulang yang lebih lunak dan rapuh.

Pada anak, defisiensi kalsum mebyebabkan kondisi tulang lunak (rakhitis).

5. Kekurangan vitamin A

Kekurangan vitamin A juga menjadi defisiensi gizi yang biasa terjadi pada tubuh manusia.

Orang yang kekuranga vitamin A dapat memicu kerusakan mata sementara dan permanen bahkan bisa menyebabkan kebutaan.

Tak hanya itu saja kekurangan vitamin A juga dapat menekan fungsi kekebalan tubuh dan meningkatkan angka kematian, terutama pada anak-anak dan ibu hamil atau menyusui.

Maka dari itu penting bagi semua orang untuk memenuhi vitamin A karena zat ini membantu membentuk dan menjaga kesehatan kulit, gigi, tulang, membran sel, dan menghasilkan pigmen mata, yang diperlukan untuk penglihatan.

Baca Juga: Sering Diabaikan, Ini 6 Kebiasaan Sehari-Hari yang Bisa Merusak Ginjal

Ada dua jenis diet vitamin A yakni:

- Preformed vitamin A. Jenis vitamin A ini ditemukan dalam produk hewani seperti daging, ikan, unggas, dan susu.

- Pro-vitamin A. Jenis ini ditemukan dalam makanan nabati seperti buah-buahan dan sayuran, seperti beta-karoten.

6. Kekurangan magnesium

Magnesium adalah mineral kunci dalam tubuh yang berperan penting untuk struktur tulang dan gigi.

Jika asupan magnesium rendah, maka kondisi ini dikaitkan dengan diabetes tipe 2, sindrom metabolik, penyakit jantung, dan osteoporosis.

Kekurangan magnesium dapat disebabkan oleh penyakit, penggunaan obat-obatan, penurunan fungsi pencernaan, atau asupan magnesium yang tidak memadai.

Gejala utama kekurangan magnesium yang parah termasuk irama jantung yang tidak normal, kram otot, sindrom kaki gelisah, kelelahan, dan migrain.

Kekurangan magnesium dalam jangka panjang dapat membuat tubuh mengalami resistensi insulin dan tekanan darah tinggi.

7. Kekuranga vitamin B12

Vitamin B12, juga dikenal sebagai cobalamin, adalah vitamin yang larut dalam air.

Setiap dalam tubuh membutuhkan B12 untuk berfungsi secara normal, karena vitamin ini berperan untuk pembentukan darah, serta fungsi otak dan saraf.

B12 hanya ditemukan dalam jumlah yang cukup dalam makanan hewani, meskipun jenis rumput laut tertentu mungkin menyediakan dalam jumlah kecil.

Oleh karena itu, orang yang tidak makan produk hewani berada pada peningkatan risiko kekurangan B12.

Individu yang kekurangan vitamin B12 akan mengalami anemia megaloblastik, yang merupakan kelainan darah yang memperbesar sel darah merah.

Gejala lain termasuk gangguan fungsi otak dan peningkatan kadar homosistein, yang merupakan faktor risiko beberapa penyakit.

Nah Kawan Puan, dari ulasan di atas berbagai kekurangan gizi itu bisa berdampak buruk bagi tubuh.

Oleh sebab itu pastikan kamu memenuhi berbagai kebutuhan nutrisi.

Tentunya hal ini bertujuan agar tubuh bisa berfungsi dengan normal, sistem kekebalan naik, sehingga terhindar dari penyakit. (*)

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara

Hati-Hati, Ini Risiko Jika Riasan Mata Tidak Dibersihkan Maksimal