Peduli Lingkungan, Brand Fashion Lokal Ini Mendunia Berkat Daur Ulang

Arintha Widya - Senin, 21 Februari 2022
Bisnis fesyen berkelanjutan yang mendunia karena produk daur ulang
Bisnis fesyen berkelanjutan yang mendunia karena produk daur ulang

Parapuan.co - Beberapa tahun belakangan, gaya hidup ramah lingkungan menjadi sorotan masyarakat Indonesia.

Bahkan, sejumlah perusahaan di tanah air mulai menggalakkan produk ramah lingkungan untuk menjaga bumi dari sampah.

Di Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati tanggal 21 Februari, kampanye peduli lingkungan pun semakin digalakkan.

Salah satunya oleh merek fesyen lokal yang dikenal dengan produk berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sejauh Mata Memandang (SMM).

Brand lokal ini dikenal menerapkan konsep slow fashion dengan memakai material dasar menggunakan tekstil daur ulang.

Bahan baku yang digunakan untuk produk SMM berasal dari limbah prakonsumsi yang kemudian diproses menjadi bahan baru.

Selain membuka usaha untuk menciptakan ekosistem ekonomi mandiri, SMM juga mengampanyekan isu sosial menjaga bumi dengan lebih peduli terhadap lingkungan.

Berbagai cara dilakukan brand yang dimiliki oleh Chitra Subyakto itu untuk memperkenalkan konsep sustainable fashion atau fesyen berkelanjutan.

Chitra ingin agar fesyen berkelanjutan besutannya dapat mendunia, yakni dengan menjual produk ini di platform e-commerce Shopee melalui program Shopee Ekspor.

Baca Juga: Kurangi Plastik, Ini Alternatif Kemasan Produk Ramah Lingkungan untuk Pelaku Usaha

Lewat siaran pers yang diterima PARAPUAN, Chitra menjelaskan bahwa mengenalkan konsep slow fashion merupakan sebuah tantangan.

Namun seiring berjalannya waktu, SMM justru memiliki konsumen yang lebih luas lagi hingga dapat ekspor ke Malaysia dan Singapura.

"Kami sangat senang memiliki konsumen hingga ke luar Indonesia. Permintaan konsumen dari luar negeri melalui Shopee pun terus meningkat," ungkap Chitra.

"Artinya, SMM mendapat respons positif dan bisa menjadi agent of change, yaitu konsumen dan masyarakat umum ikut terbuka dan sadar akan isu-isu yang kami sampaikan," tambahnya.

Produk yang dihasilkan SMM, seperti pakaian (untuk laki-laki, perempuan, dan anak-anak), asesoris, hingga masker, menggunakan bahan yang dapat terurai.

Awalnya material yang digunakan dalam membuat produk-produk tersebut hanya menggunakan kain linen dan katun.

Namun, kini SMM mulai menggunakan bahan tencel dan katun organik yang lebih ramah terhadap lingkungan.

"Kami juga mengutamakan kenyamanan. Desain produk SMM dibuat disesuaikan dengan iklim tropis agar bisa dipakai sepanjang tahun," terang Chitra.

Ia juga mengatakan, "Kami tidak memakai poliester karena tidak dapat terurai dan berdampak buruk terhadap lingkungan."

Baca Juga: Peluang Bisnis untuk Ibu Rumah Tangga dari Daur Ulang Jeans Lama

Meski sudah dikenal hingga ke Malaysia dan Singapura, Chitra dan tim akan terus mempelajari dan berinovasi memahami kebutuhan masyarakat.

Terlebih, ini karena SMM mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi agar dapat menjangkau konsumen semakin luas lagi.

Sejauh Mata Memandang juga ingin dikenal lebih banyak konsumen fesyen di berbagai negara lainnya.

Untuk mewujudkannya, SMM giat menyelenggarakan berbagai pameran secara berkala.

Mulai dari yang berhubungan dengan kerusakan iklim, sampah, hingga kampanye tentang bijak dalam berpakaian.

"Kembali kepada prinsip kami, yaitu mengajak masyarakat peduli lingkungan melalui fashion, maka kami ingin pesan ini terus disebarluaskan," tutup Chitra.

Lebih lanjut, platform e-commerce Shopee sendiri mengapresiasi para pelaku usaha yang memiliki upaya positif dalam implementasi daur ulang sampah.

Pasalnya dengan mendaur ulang sampah menjadi barang baru, maka dapat memberikan peluang ekonomi baru yang mandiri melalui UMKM.

Menarik sekali ya, Kawan Puan? Semoga informasi di atas memberimu inspirasi untuk memulai bisnis yang lebih ramah lingkungan.

 Baca Juga: Unik! Ini 6 Ide Usaha Daur Ulang Botol Plastik untuk Ibu Rumah Tangga

(*)