Stres Bisa Memicu Kenaikan Berat Badan, Kok Bisa? Ini Penjelasannya

Anna Maria Anggita - Selasa, 8 Februari 2022
Hubungan stres dengan kenaikan berat badan
Hubungan stres dengan kenaikan berat badan spukkato

Hubungan hormon kortisol dan metabolisme 

Buruknya kortisol ini, meski kamu tidak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula, kortisol itu mampu memperlambat metabolisme, sehingga sulit untuk menurunkan berat badan.

Pada 2015, peneliti dari Ohio State University mewawancarai perempuan tentang stres yang dialami, di mana sebelum peneliti memberi mereka makanan tinggi lemak dan berkalori tinggi.

Setelah selesai makan, para ilmuwan mengukur tingkat metabolisme perempuan (tingkat di mana mereka membakar kalori dan lemak) dan memeriksa kadar gula darah, kolesterol, insulin, dan kortisol.

Para peneliti menemukan bahwa, rata-rata, perempuan yang melaporkan satu atau lebih stres selama 24 jam sebelumnya membakar 104 kalori lebih sedikit daripada yang tidak stres.

Kondisi ini bisa menghasilkan kenaikan berat badan hampir lima kilogram dalam satu tahun.

Sebab perempuan yang stres juga memiliki kadar insulin yang lebih tinggi, hormon yang berkontribusi pada penyimpanan lemak.

Nah, Kawan Puan, ternyata dampak stres pada kenaikan berat badan ini memiliki ikatan yang sangat kuat.

Mengetahui adanya hal tersebut, maka kamu perlu mengontrol tingkat stres ya.

Tentunya hal ini bertujuan agar stres terkendali, tubuh dan mental sehat, sehingga dampak buruk stres seperti kenaikan berat badan tidak terjadi.(*)

Baca Juga: 4 Tips agar Kualitas Tidur Lebih Baik dan Cukup Demi Kesehatan Tubuh

Sumber: Very Well Mind
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara

Kenali Tanda-Tanda Kecanduan Stress seperti yang Viral di TikTok