Duduk Terlalu Lama saat WFH Berisiko Alami Deep Vein Thrombosis, Apa Itu?

Maharani Kusuma Daruwati - Minggu, 23 Januari 2022
Risiko Deep Vein Thrombosis pada pekerja WFH
Risiko Deep Vein Thrombosis pada pekerja WFH GETTY

Parapuan.co - Selama dua tahun pandemi, banyak masyarakat yang bekerja dari rumah alias work from home (WFH).

Hal ini dilakukan untuk menghindari penularan kasus Covid-19.

Namun, meski terhindar dari Covid-19, WFH ternyata juga memberikan dampak lain pada kesehatan lho, Kawan Puan.

Tanpa disadari, saat WFH Kawan Puan mungkin jadi kerap duduk dalam waktu lama dan bekerja di depan komputer.

Ini ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan menyebabkan gangguan saat WFH.

Salah satunya adalah Deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam. Apa itu?

Deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam terjadi ketika gumpalan darah (trombus) terbentuk di satu atau lebih vena dalam di tubuh, biasanya di kaki.

Trombosis vena dalam dapat menyebabkan nyeri atau pembengkakan pada kaki, tetapi juga dapat terjadi tanpa gejala.

Kawan Puan bisa terkena DVT jika memiliki kondisi medis tertentu yang memengaruhi cara pembekuan darah.

Baca Juga: Pekerja yang WFH Berisiko Mengalami Atrofi Otot, Penyakit Apa Itu?

Pembekuan darah di kaki juga bisa terjadi jika kamu tidak bergerak dalam waktu lama, seperti setelah menjalani operasi atau kecelakaan, saat bepergian jauh, atau saat istirahat di tempat tidur.

Trombosis vena dalam bisa sangat serius karena gumpalan darah di pembuluh darahmu bisa lepas, mengalir melalui aliran darah dan tersangkut di paru-paru, menghalangi aliran darah (emboli paru). Namun, emboli paru dapat terjadi tanpa bukti DVT .

Ketika DVT dan emboli paru terjadi bersamaan, itu disebut tromboemboli vena (VTE).

Gejala

Mayo Clinic, tanda dan gejala  Sindrom Bokong Mati Jadi Gangguan Kerap Terjadi Saat WFH, Apa itu?

Apa pun yang mencegah darah mengalir atau membeku secara normal dapat menyebabkan pembekuan darah.

Penyebab utama Kerap Dialami Tanpa Sadar saat WFH, Apa Itu Carpal Tunnel Syndrome?

5. Kehamilan. Kehamilan meningkatkan tekanan di pembuluh darah di panggul dan kaki. Perempuan dengan kelainan pembekuan darah sangat berisiko. Risiko pembekuan darah dari kehamilan dapat berlanjut hingga enam minggu setelah kamu melahirkan.

6. Pil KB (kontrasepsi oral) atau terapi penggantian hormon. Keduanya dapat meningkatkan kemampuan darah untuk membeku.

7. Kelebihan berat badan atau obesitas. Kelebihan berat badan meningkatkan tekanan di pembuluh darah di panggul dan kakimu.

8. Merokok. Merokok memengaruhi pembekuan dan sirkulasi darah, yang dapat meningkatkan risiko 5 Penyebab Atrofi Otot, Masalah Kesehatan yang Bisa Dialami Pekerja WFH

(*)

 

Sumber: Mayo Clinic
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati

Gencar Kesehatan Preventif, Ini Layanan Vaksinasi yang Disediakan Halodoc