Laura Basuki Mengaku Bangga Bintangi Film yang Libatkan Banyak Perempuan

Alessandra Langit - Sabtu, 22 Januari 2022
Laura Basuki mengaku bangga bintangi film Before, Now & Then yang libatkan banyak perempuan.
Laura Basuki mengaku bangga bintangi film Before, Now & Then yang libatkan banyak perempuan. Instagram/laurabas

Parapuan.co - Kawan Puan, film Before, Now & Then (Nana) karya sutradara perempuan Kamila Andini akan berkompetisi di Berlinale Film Festival 2022.

Aktris berbakat Laura Basuki pun didapuk untuk memerankan salah satu pemeran utama dalam film ini.

Laura Basuki mengaku bangga karena dapat berkontribusi dalam sebuah film yang melibatkan banyak perempuan.

Diketahui, film Before, Now & Then ini menceritakan kisah perempuan Indonesia di tahun 1960-an.

Selain disutradarai oleh perempuan, film ini juga diproduseri dan dibintangi oleh banyak perempuan.

Melihat dominasi perempuan di film ini, Laura Basuki merasa semangat dan senang dalam menjalani proyek ini.

"Di sini aku senang banget memerankan seorang perempuan, dengan karakter utamanya perempuan, kemudian di-direct juga oleh seorang perempuan," kata Laura Basuki, dikutip dari Kompas.com. 

"Banyak sekali tim yang terlibat adalah perempuan," imbuhnya.

Berperan di film Before, Now & Then, Laura Basuki bisa menemukan pengalaman baru yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Baca Juga: Sinopsis Before, Now & Then, Film Perempuan Indonesia yang Berkompetisi di Berlinale

Sebelumnya, Laura Basuki jarang membintangi film tentang perempuan yang diarahkan dari sudut pandang perempuan juga.

"Ini suatu warna yang baru lagi bagi aku bagaimana film menceritakan seorang perempuan dari sudut pandang mata seorang perempuan," ungkapnya.

Laura mengaku tak merasakan perbedaan yang besar saat diarahkan oleh sutradara perempuan.

Baginya, arahan dari sutradara perempuan dan laki-laki sama saja, yang membedakan adalah perspektif terhadap ceritanya.

"Sebenarnya enggak ada perbedaan mau sutradara laki-laki atau perempuan, masing-masing punya kacamatanya," ujar Laura Basuki.

"Buat aku semuanya menarik mau dibahas dari sudut pandang mata mana pun," katanya lebih lanjut.

Kisah film Before, Now & Then ini sendiri diangkat berdasarkan kisah dari sosok perempuan bernama Raden Nana Sunani.

Kisah Raden Nana Sunani terdapat dalam penggalan novel legendaris Indonesia Jais Darga Namaku karya Ahda Imran.

 Baca Juga: Proyek Film Kamila Andini, 'Before, Now & Then', Dapat Purin Pictures Autumn Grant 2021

Film ini merupakan kisah hidup seorang perempuan bernama Nana yang hidup di Indonesia pada era 1960-an.

Sutradara Kamila Andini sendiri mengatakan bahwa sosok Nana ini ada di sekitar kita semua.

Nana bisa jadi adalah kakak perempuan, ibu, ataupun nenek, bahkan diri Kawan Puan sendiri.

Film ini adalah kisah Nana, perempuan melarikan diri dari kota kelahirannya.

Pada saat itu, ada gerombolan laki-laki yang tiba-tiba datang dan ingin mempersuntingnya.

Nana akhirnya memutuskan untuk menetap di Bandung dan menikah dengan laki-laki yang berasal dari keluarga menak.

Namun suaminya ternyata memiliki perempuan simpanan yang tak pernah Nana ketahui sebelumnya.

Uniknya, Nana dan perempuan simpanan tersebut merasa memiliki nasib yang sama dan ambisi untuk meraih cita-cita.

Alih-alih bermusuhan, keduanya justru saling mendukung sebagai sesama perempuan.

Film Before, Now & Then ini akan berkompetisi dan tayang di Berlinale Film Festival, Jerman, pada 10-20 Februari 2022. 

Baca Juga: Proyek Film Before, Now & Then Menang CJ Entertaintment Award di BIFF 2021

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania